Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Covid-19 Terbaru CDC, Tak Lagi Fokus pada Karantina dan Jaga Jarak

Kompas.com - 12/08/2022, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan tindakan pembatasan seperti karantina dan jarak sosial tak lagi jadi fokus dan bisa mulai ditinggalkan.

CDC saat ini fokus mengurangi penyakit parah yang disebabkan Covid-19.

Dilansir CNN, dalam pedoman baru yang dirilis Kamis (11/8/2022), CDC tidak lagi merekomendasikan untuk menjauh setidaknya 6 kaki dari orang lain untuk mengurangi risiko paparan virus.

Baca juga: CDC: Cacar Monyet Ada 700 Kasus di Seluruh Dunia

Hal ini adalah perubahan dari pedoman yang telah ada sejak awal pandemi.

Pergeseran tersebut menjadi tanda betapa banyak yang telah berubah sejak awal pandemi lebih dari dua tahun lalu.

Hampir seluruh penduduk AS memiliki kekebalan melalui vaksinasi, infeksi sebelumnya atau, dalam beberapa kasus, keduanya.

"Kondisi pandemi saat ini sangat berbeda dari dua tahun terakhir," kata Greta Massetti, yang memimpin Cabang Epidemiologi dan Pencegahan Lapangan di CDC, Kamis.

Baca juga: CDC Khawatir Wabah Cacar Monyet Menyebar ke Luar Inggris

AS berada di dataran tinggi Covid, dan tidak ada yang yakin apa yang akan terjadi selanjutnya

"Tingkat kekebalan populasi yang tinggi karena vaksinasi dan infeksi sebelumnya, ditambah banyak alat yang tersedia untuk melindungi populasi umum dan orang yang berisiko lebih tinggi, memungkinkan kami fokus melindungi orang dari penyakit serius yang timbul akibat Covid-19," tambahnya.

Pedoman CDC baru mengatakan pelacakan kontak atau tracing harus dibatasi pada rumah sakit dan situasi kelompok berisiko tinggi tertentu seperti panti jompo.

Pedoman tersebut juga tidak menekankan penggunaan pengujian reguler untuk menyaring Covid-19, kecuali di tempat berisiko tinggi tertentu seperti panti jompo dan penjara.

Baca juga: CDC Belum Yakin Penyebab Hepatitis Anak, Tetap Sarankan Jaga Kebersihan

Pedoman baru itu juga tidak menyarankan untuk mengkarantina orang yang pernah terpapar Covid-19 tetapi tidak terinfeksi.

Tetapi panduan menjaga beberapa tindakan tetap sama, seperti mendorong pengujian orang-orang dengan gejala dan kontak dekat mereka.

Orang yang dites positif harus tinggal di rumah setidaknya selama lima hari dan memakai masker di sekitar orang lain selama 10 hari.

CDC juga terus merekomendasikan agar orang memakai masker di dalam ruangan, di sekitar setengah negara bagian.

Pedoman baru ini juga menyesuaikan saran tentang isolasi bagi orang-orang yang menjadi sangat sakit akibat Covid-19.

Baca juga: Kanada dan Sejumlah Negara Masuk Level 4 CDC, Berisiko Tinggi untuk Bepergian

Orang dengan gejala sedang seperti sesak napas dan mereka yang dirawat di rumah sakit harus tinggal di rumah setidaknya selama 10 hari.

Orang dengan sistem kekebalan yang terganggu sekarang harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter jika ingin mengakhiri isolasi setelah infeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com