Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Terlibat Skandal Penyadapan, Kepala Intelijen Yunani Berhenti

Kompas.com - 06/08/2022, 21:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

ATHENA, KOMPAS.com - Kepala dinas intelijen Yunani mengundurkan diri pada Jumat (5/8/2022) di tengah meningkatnya pengawasan terhadap praktik pengawasan badan tersebut.

Dilansir Reuters, ini termasuk tuduhan pemimpin partai oposisi bahwa ia disadap pada tahun 2021.

Panagiotis Kontoleon, kepala dinas intelijen EYP, mengajukan pengunduran dirinya, "mengikuti tindakan keliru yang ditemukan selama prosedur penyadapan yang sah," kata sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.

Baca juga: Kematian Ayman al-Zawahiri dan Kapabilitas Intelijen AS di Afghanistan

Kontoleon tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Awal pekan ini, dua anggota parlemen yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim mengatakan bahwa Kontoleon telah mengakui selama sidang komite parlemen pada 29 Juli bahwa dinasnya telah memata-matai Thanasis Koukakis, seorang jurnalis keuangan yang bekerja untuk CNN Yunani.

Sidang tertutup itu digelar setelah pemimpin partai oposisi sosialis PASOK Nikos Androulakis mengajukan pengaduan kepada jaksa penuntut atas upaya untuk menyadap ponselnya dengan perangkat lunak pengawasan pada September 2021. 

Androulakis, yang terpilih sebagai pemimpin PASOK pada Desember 2021, mengatakan pada Jumat malam bahwa dia juga mengetahui EYP mendengarkan percakapannya pada akhir 2021.

Dia tidak mengungkapkan sumber informasi tersebut.

Baca juga: Zelensky Tiba-tiba Pecat Kepala Intelijen dan Jaksa Agung Ukraina, Apa Alasannya?

Androulakis meminta parlemen Yunani untuk membentuk komite investigasi untuk menyelidiki kasus ini dan menuduh pemerintah meremehkan masalah ini.

"Kami mengetahui hari ini bahwa EYP, yang melapor langsung ke perdana menteri, melanjutkan penyadapan saya selama proses pemilihan internal atas kepemimpinan PASOK," katanya.

Pemerintah kemudian mengatakan bahwa mereka telah mengetahui pengawasan Androulakis, yang dikatakan sah karena telah disetujui oleh jaksa, dan telah berusaha untuk menginformasikan kepadanya.

"Tetapi Androulakis memilih untuk tidak menanggapi," kata juru bicara pemerintah Giannis Oikonomou di sebuah pernyataan.

Oikonomou menambahkan bahwa Partai Konservatif yang berkuasa, yang mengendalikan 157 anggota parlemen di majelis dengan 300 kursi, akan mendukung permintaan untuk membentuk komite investigasi untuk memeriksa masalah tersebut.

Baca juga: Komunitas Intelijen AS Menduga Putin Mengidap Kanker Stadium Lanjut

Agar disetujui, mosi semacam itu perlu ditandatangani oleh 120 anggota parlemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com