Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe, Polisi Tangkap Terduga Pelaku

Kompas.com - 08/07/2022, 11:13 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

TOKYO, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pingsan saat berpidato di Kota Nara, Jepang, sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Dia tampak berdarah setelah kemungkinan tembakan di punggungnya, menurut penyiar publik Jepang NHK.

Dilansir Live Update CNN, menurut seorang pejabat dari faksi Partai Demokrat Liberal Abe, Abe ditembak di dada dan dibawa dengan ambulans, NHK melaporkan.

Baca juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dikhawatirkan Tewas Setelah Ditembak

Polisi telah menangkap seorang pria yang dicurigai melakukan percobaan pembunuhan dan mengambil senjata.

Abe tiba di Nara dari Bandara Haneda melalui Bandara Osaka untuk memberikan pidato kampanye pemilihan di jalan, untuk mendukung kandidat Partai Demokrat Liberal (LDP) menjelang pemilihan Majelis Tinggi mendatang yang dijadwalkan pada hari Minggu (9/7/2022), menurut NHK.

Dia telah merencanakan untuk pergi ke Kyoto sesudahnya, lalu ke prefektur Saitama, yang bertetangga dengan ibu kota Tokyo.

Dilansir AFP, mondisi mantan perdana menteri Abe saat ini tidak diketahui, tapi pelaku telah ditangkap. Ini dikonfirmasi kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno kepada wartawan. 

Baca juga: Shinzo Abe Dilaporkan Ditembak saat Berpidato, Dilarikan ke Rumah Sakit

NHK TV melaporkan bahwa Abe dipindahkan ke Universitas Kedokteran Nara.

Seorang pejabat dari petugas Pemadam Kebakaran Kota Nara mengatakan seorang pria pingsan saat memberikan pidato hari ini, dan pria itu telah diangkut dengan ambulans ke rumah sakit.

Tetapi pejabat itu mengatakan dia tidak dapat mengungkapkan identitas atau status medis pria itu.

Shinzo Abe adalah Perdana Menteri Jepang terlama dalam sejarah sebelum ia mengundurkan diri pada tahun 2020, dengan alasan kesehatan.

Baca juga: China Panggil Dubes Jepang Setelah Mantan PM Shinzo Abe Komentar Soal Taiwan

Abe menderita radang usus besar, penyakit radang usus yang tidak dapat disembuhkan, yang juga merupakan faktor pengunduran dirinya yang tiba-tiba sebagai perdana menteri pada tahun 2007, mengakhiri masa jabatan pertamanya setelah lebih dari satu tahun menjabat.

"Hampir delapan tahun saya mengendalikan penyakit kronis saya, namun tahun ini pada bulan Juni saya melakukan pemeriksaan rutin dan ada tanda-tanda penyakit itu," katanya pada Agustus 2020, saat mengumumkan pengunduran dirinya.

Masa jabatan pertama Abe dinodai oleh kontroversi dan kesehatan yang memburuk, dan ia mengundurkan diri sebagai pemimpin partai dan perdana menteri pada tahun 2007, akhirnya kembali ke kedua posisi tersebut pada tahun 2012.

Baca juga: Mantan PM Shinzo Abe: Jepang dan AS Tidak Bisa Diam jika China Serang Taiwan

Setelah kembali sebagai pemimpin, ia menjadi kekuatan dominan dalam politik Jepang, memenangkan masa jabatan ketiga pada tahun 2017 dan keempat pada tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com