Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Akan Selidiki Peluru yang Tewaskan Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Kompas.com - 04/07/2022, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel pada Minggu (3/7/2022) mengatakan akan menyelidiki sebuah peluru yang menewaskan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, untuk memastikan apakah salah satu tentaranya yang menembak warga Palestina-Amerika itu.

Israel juga mengatakan, seorang pemantau dari AS akan berada di lokasi saat pemeriksaan berlangsung, yang hasilnya kemungkinan akan muncul dalam beberapa jam.

Palestina, yang pada Sabtu (2/7/2022) menyerahkan peluru tersebut kepada seorang koordinator dari AS, mengatakan mereka diberi jaminan bahwa Israel tidak akan ikut serta dalam uji balistik itu.

Baca juga: Palestina Serahkan Peluru yang Bunuh Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh ke AS untuk Diselidiki

Washington belum berkomentar. AS sedang merayakan hari libur 4 Juli.

Shireen Abu Akleh tewas pada 11 Mei ketika Israel melakukan penggerebekan di Tepi Barat yang didudukinya.

Perselisihan antara Israel dan Palestina soal keadaan saat penembakan telah membayangi rencana lawatan Presiden AS Joe Biden bulan ini.

Palestina menuduh militer Israel membunuh Abu Akleh dengan sengaja, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Israel Tutup Penyelidikan Kasus Kekerasan dalam Pemakaman Jurnalis Al Jazeera

Tuduhan itu dibantah Israel, yang mengatakan bahwa Akleh kemungkinan terkena tembakan tentara secara tidak sengaja atau oleh warga bersenjata Palestina yang bentrok dengan pasukannya.

"Tes (balistik) itu bukan akan dijalankan oleh Amerika. Tesnya akan dilaksanakan oleh Israel, seorang warga Amerika akan berada di sana untuk menyaksikan proses itu," kata juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Ran Kochav.

"Dalam beberapa hari atau beberapa jam mendatang akan jelas apakah sebenarnya kami yang membunuh dia, tanpa disengaja, atau apakah orang bersenjata di pihak Palestina," kata jubir tersebut kepada Army Radio.

"Kalau kami yang membunuhnya, kami akan bertanggung jawab dan menyesalkan apa yang telah terjadi."

Baca juga: Palestina: Tentara Israel Sengaja Tembak Mati Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Akram Al-Khatib, jaksa penuntut umum untuk Otoritas Palestina, mengatakan penyelidikan itu akan dilangsungkan di Kedutaan Besar AS di Yerusalem.

"Kami mendapat jaminan dari koordinator Amerika tersebut bahwa pemeriksaan itu akan dilaksanakan oleh mereka dan bahwa pihak Israel tidak akan mengambil bagian," kata Al-Khatib kepada radio Voice of Palestina.

Al-Khatib juga memperkirakan bahwa hasil penyelidikan sudah akan diketahui pada Minggu.

Presiden Biden dijadwalkan melakukan pertemuan secara terpisah dengan para pemimpin Palestina dan Israel pada 13-16 Juli.

Baca juga: Anggota Kongres AS: Tentara Israel Bunuh Jurnalis Al Jazeera dengan Dana Washington

Kasus Abu Akleh akan menjadi ujian diplomatik dan dalam negeri bagi Perdana Menteri Israel Yair Lapid, yang baru menjabat.

Wakil Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Yoav Segalovitz mengatakan, Lapid sudah terlibat dalam pengaturan ketibaan dan pemindahan peluru ini.

"Tes balistik akan memakan waktu beberapa hari, bersama beberapa ahli, untuk memastikan bahwa penilaian dilakukan secara ketat," kata Segalovitz kepada Army Radio.

Baca juga: Anggota Parlemen Israel Mundur dari Koalisi, Dipicu Kekerasan di Al Aqsa dan Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com