Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Krisis Keamanan Regional Buat Eropa Tidak Dapat Mempertahankan Diri Tanpa AS…

Kompas.com - 22/06/2022, 11:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

WARSAWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia mengakui krisis keamanan saat ini di benua itu menunjukkan bahwa Eropa tidak dapat mempertahankan diri tanpa Amerika Serikat (AS).

Anggota NATO di kawasan itu meski begitu harus tetap lebih bertanggung jawab atas perlindungan mereka sendiri.

Baca juga: AS Berupaya Kurangi Kandungan Nikotin dalam Rokok secara Drastis

“Polandia memandang keterlibatan AS dalam keamanan Eropa sebagai kondisi fundamental bagi perdamaian di Eropa,” kata Menlu Polandia Zbigniew Rau pada pertemuan para duta besar Polandia, dalam komentar yang disiarkan oleh kantor berita negara PAP.

Dia memuji kepemimpinan AS di NATO sebagai kunci keputusan untuk “adaptasi yang cepat dan efektif terhadap ancaman Rusia pada 2016.”

Saat itulah NATO meningkatkan kehadirannya di sayap timur NATO, setelah Rusia merebut Semenanjung Krimea Ukraina pada 2014 dan dukungannya untuk pemberontak pro-Moskwa di wilayah Donbas timur Ukraina.

Baca juga: Kapan Perang Rusia-Ukraina Berakhir? Ini Prediksi NATO

Baca juga: Sejarah NATO dari Perang Dingin hingga Perang Rusia-Ukraina

Baca juga: NATO Perkuat Pasukannya di Perbatasan ke Timur

Setelah invasi Rusia ke Ukraina, AS tahun ini mengerahkan lebih banyak tentara ke Polandia dan menggunakan negara itu sebagai pusat senjata untuk membantu Ukraina.

“Krisis saat ini jelas menunjukkan bahwa tanpa Amerika Serikat, Eropa tidak dapat mempertahankan diri,” kata Rau sebagaimana dilansir AP pada Selasa (21/6/2022).

Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Washington, tetapi mengatakan bahwa “Negeri Paman Sam” tidak harus mengambil "semua tanggung jawab," yang juga "berpijak di pundak" sekutu Eropa.

Baca juga: Banjir Dukungan Uni Eropa dan Inggris, Ukraina Bersumpah Menang Lawan Rusia

Sebelumnya akhir bulan lalu, Perdana Menteri Polandia mengatakan Eropa tidak akan pernah merasa aman jika Ukraina kalah dalam perang melawan Rusia.

“Kita (Eropa) tidak akan aman lagi karena kita akan terus menerus berada di bawah ancaman dan pemerasan dari Putin,” ujarnya di Brussels pada Senin (30/5/2022) sebagaimana dilansir Newsweek.

Pemimpin Polandia itu bahwa mengaku sejatinya pihaknya menghendaki “penghapusan” ancaman sepenuhnya, namun menyadari bahwa Rusia dan Putin khususnya memiliki kekuatan yang sangat besar.

“Ukraina bertahan sebagai negara berdaulat adalah tujuan utama kita (Eropa), oleh karena itu kita berupaya mendukungnya dari berbagai sisi.”

Baca juga: PM Luksemburg Kutuk Kekejaman Tak Masuk Akal di Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com