Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerka Jalannya Fase 2 Invasi Rusia ke Ukraina

Kompas.com - 25/04/2022, 12:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Dua bulan setelah menginvasi Ukraina, Rusia mengatakan tujuannya beralih mengontrol penuh atas wilayah Donbass di timur serta selatan negara itu.

Masih belum diketahui apa sarana militer yang akan dikerahkan Moskwa dalam fase kedua invasi di Ukraina ini, dan tujuan jangka menengah serta panjang apa yang dikejarnya.

Rusia tampaknya telah belajar beberapa hal dalam target dan taktik dari kesulitannya selama minggu-minggu pertama perang Ukraina, melawan musuh yang jelas-jelas diremehkan.

Baca juga: Kini Jadi Pusat Serangan Rusia, Mengapa Donbass di Ukraina Begitu Penting bagi Putin?

Pasukan Rusia saat ini masuk sejauh 200-250 kilometer ke dalam Ukraina--dari Laut Azov hingga pinggiran Kharkiv--tetapi tidak memiliki kendali penuh atas daerah tersebut.

Lalu bagaimana jalannya fase dua invasi Rusia ke Ukraina? Berikut prediksinya dari AFP pada Minggu (24/4/2022).

1. Kontrol penuh di Donbass dan Ukraina selatan

Warga berlarian di dekat sebuah rumah yang terbakar setelah penembakan di Severodonetsk, wilayah Donbass, pada 6 April 2022, ketika Ukraina memberi tahu penduduk di timur negara itu untuk mengungsi sekarang atau berisiko tinggi menjelang serangan gencar Rusia yang ditakuti di wilayah Donbas, yang Moskow telah mengumumkan hadiah utamanya.
AFP PHOTO/FADEL SENNA Warga berlarian di dekat sebuah rumah yang terbakar setelah penembakan di Severodonetsk, wilayah Donbass, pada 6 April 2022, ketika Ukraina memberi tahu penduduk di timur negara itu untuk mengungsi sekarang atau berisiko tinggi menjelang serangan gencar Rusia yang ditakuti di wilayah Donbas, yang Moskow telah mengumumkan hadiah utamanya.
Pada Maret, tentara Rusia mengatakan bahwa mereka fokus pada dua wilayah Donbass yaitu Donetsk dan Luhansk, lokasi pemberontak pro-Rusia aktif sejak 2014.

Pada Jumat (22/4/2022), Mayor Jenderal Rusia Rustam Minnekaev mengatakan, "Salah satu tugas tentara Rusia adalah membangun kendali penuh atas Donbass dan Ukraina selatan."

Ia menambahkan, hal tersebut akan membuka koridor darat ke Crimea, semenanjung Rusia yang dianeksasi dari Ukraina pada 2014.

Namun ambisi ini membawa tantangan, menurut Michel Goya mantan kolonel tentara Perancis.

“Semakin dalam pasukan Rusia masuk ke Ukraina, semakin rentan mereka,” katanya di Twitter.

Pascal Ausseur direktur institut studi strategis FMES berpendapat, tentara Rusia mungkin berharap membangun poros yang membentang dari Kherson di tepi Sungai Dnipro ke kota dengan nama yang sama di utara, kemudian ke Izyum di timur.

Para ahli tidak lagi yakin Rusia memiliki rencana apapun di ibu kota Ukraina, Kyiv, yang tampaknya menjadi target awal serangannya.

Baca juga: Kehebatan Rudal Javelin. Simbol Perlawanan Ukraina Hadapi Invasi Rusia

2. Karena Blitzkrieg gagal, maka...

Konvoi militer Rusia bergerak di jalan raya di daerah yang dikuasai oleh pasukan separatis dukungan Rusia di dekat Mariupol, Ukraina, Sabtu, 16 April 2022.AP PHOTO/ALEXEI ALEXANDROV Konvoi militer Rusia bergerak di jalan raya di daerah yang dikuasai oleh pasukan separatis dukungan Rusia di dekat Mariupol, Ukraina, Sabtu, 16 April 2022.
Ini kemungkinan hasil dari kemajuan lambat pasukannya dan kehilangan besar tentara dan peralatan di awal perang, yang mendorong perubahan taktik.

"Mereka menyadari bahwa opsi Blitzkrieg tidak berhasil," kata Ausseur. "Jadi mereka kembali ke model buldoser Soviet tradisional: Jika Anda tidak dapat mematahkan tekad musuh Anda, Anda menghancurkan mereka."

"Mereka akan melakukan operasi seperti di Mariupol," kata Ausseur, mengacu pada kota pelabuhan selatan yang menjadi sasaran pemboman Rusia tanpa henti selama dua bulan terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com