KYIV, KOMPAS.com - Foto-foto pasukan Ukraina membawa peluncur rudal Javelin di pundak mereka menyebar ke seluruh dunia.
Senjata anti-tank yang mampu menembus armor paling canggih dan sangat berguna dalam perang gerilya ini menjadi simbol perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia.
Negara-negara Barat yang ingin mendukung Ukraina secara militer tanpa terlibat konflik langsung dengan Rusia secara besar-besaran meningkatkan pengiriman senjata ke tentara Ukraina sejak Moskwa melancarkan invasi pada 24 Februari.
Baca juga: Kehebatan Rudal Sarmat, ICBM Rusia Berjuluk Satan 2 yang Bisa Sasar Target Apa pun di Bumi
Menurut seorang pejabat senior AS, Ukraina telah menerima sekitar 17.000 senjata anti-tank dari berbagai negara Barat, termasuk beberapa ratus peluncur Javelin.
Pasukan Ukraina juga sudah menerima ribuan senjata anti-tank lainnya, termasuk NLAW Inggris, AT4 dan Carl-Gustav buatan Swedia, Panzerfaust Jerman, serta Instalaza C90 Spanyol.
Dijuluki "Santo Javelin" sang pelindung Ukraina, dia membawa salah satu rudal di bawah lingkaran kuning dan biru bendera Ukraina.
Santa Javelin - Protectora de Ucrania???????? pic.twitter.com/abYAnu0JkI
— Rodrigo Figueredo???????????????? (@GeorgeArtwell) March 1, 2022
Selain menjadi simbol dukungan oleh Amerika Serikat sebagai sekutu paling kuat Ukraina melawan Rusia, Javelin yang berarti lembing juga dipuji oleh militer karena karakteristik teknisnya.
Dilengkapi dengan dua bahan peledak, rudal Javelin dapat menembus tank paling canggih di dunia, khususnya T-90 Rusia, yang pelindungnya bereaksi terhadap dampak proyektil untuk mengurangi atau bahkan mencegahnya menembus tank.
Muatan pertama Javelin meledak saat bersentuhan dengan tank, kemudian melepaskan muatan kedua yang lebih kuat menembus pelindung besi.
Baca juga: Ini Rudal Javelin yang Digunakan Ukraina untuk Melawan Tank Rusia
Dengan jangkauan 2.500 meter, rudal Javelin dapat digunakan dalam mode serangan langsung untuk menghancurkan target, atau jika ditembakkan ke atas untuk menembak jatuh obyek terbang rendah seperti helikopter.
Namun, rudal Javelin juga dapat digunakan dalam mode serangan tidak langsung seperti dari atas. Contohnya, rudal naik hingga ketinggian 160 meter lalu jatuh secara vertikal ke sasarannya, seperti lembing legiun Romawi kuno.
Oleh karena lebih ringan dari sistem anti-tank lain yang membutuhkan tripod, rudal Javelin dapat diluncurkan dari bahu tentara.
Proyektil dikeluarkan beberapa meter dari peluncur sebelum sistem propulsi masuk, yang memungkinkan seorang tentara lebih sulit terlihat dan bahkan memungkinkannya digunakan dari dalam gedung.