Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-48 Serangan Rusia ke Ukraina, Putin Pastikan Serangan Berlanjut, Pengungsi Mulai Kembali ke Ukraina

Kompas.com - 13/04/2022, 06:39 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Masuk hari ke-48 serangan Rusia ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pembicaraan damai dengan Ukraina terhenti, dan berjanji melanjutkan "operasi militernya", bahkan ketika ia menyebut konflik itu sebagai "tragedi."

Ada sedikit tanda kemajuan dalam negosiasi di tingkat yang lebih rendah setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di kota-kota utara, seperti Bucha dengan membunuh warga sipil tak bersenjata.

Negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, pembicaraan "sangat sulit".

Baca juga: Kisah Keluarga Rusia Tampung Pengungsi Ukraina: Kenapa Harus Jadi Musuh?

Puluhan ribu orang kemungkinan tewas dalam serangan Rusia di Mariupol menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berbicara dengan parlemen Korea Selatan.

Dalam wawancara sebelumnya dengan Al Jazeera, Zelensky mengatakan, dari 500.000 penduduk di Mariupol, sekitar 400.000 telah dievakuasi atau dibunuh. Sekarang populasinya sekitar 100.000 dan ada banyak mayat di jalan-jalan.

Sementara itu, Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina mencatat jumlah orang yang kembali ke Ukraina dari luar negeri telah melonjak per harinya.

Pembicaraan damai 'di jalan buntu'

Putin mengatakan, perundingan damai Ukraina 'di jalan buntu,' dan bersumpah untuk mengejar Perang.

“Operasi militer (berjalan) sesuai rencana,” kata Putin dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko.

Baca juga: Ukraina Hari Ini: Rusia Segera Luncurkan Serangan Besar di Timur

Dalam komentar publik pertamanya tentang kekejaman yang dilaporkan di Bucha, dia mengatakan, tuduhan bahwa Rusia bertanggung jawab adalah “palsu.”

Putin juga menuduh Ukraina mundur dari konsesi sebelumnya. Pemerintah di Kyiv mengatakan tidak mengubah posisinya dan pada gilirannya menyalahkan Rusia atas kurangnya kemajuan.

Pemimpin Rusia itu menilai Ekonomi Rusia bertahan dari sanksi Barat, mengutip pemulihan nilai tukar rubel.

Namun, dia mengakui bahwa logistik dan sistem pembayaran tetap menjadi kelemahan, dan dampak jangka panjangnya bisa lebih menyakitkan.

Berbicara kepada para pekerja di Kosmodrom Vostochny di Timur Jauh Rusia, Putin mengatakan, konflik dengan Barat tidak dapat dihindari dan bahwa Rusia terlalu besar untuk diisolasi dari seluruh dunia.

Menurut dia, sanksi Barat yang dijatuhkan atas invasi ke Ukraina tidak akan menghalangi Moskwa untuk mengembangkan upaya eksplorasi ruang angkasa. Dia pun bersumpah melanjutkan program bulan Rusia.

Baca juga: Tentara Rusia Perkosa Saya dan Bunuh Suamiku

Pengungsi mulai kembali

Jumlah orang yang kembali ke Ukraina dari luar negeri melonjak menjadi sekitar 30.000 per hari, menurut Andriy Demchenko, juru bicara Layanan Penjaga Perbatasan Negara.

Di hari-hari pertama perang kebanyakan pria kembali ke Ukraina, sekarang ada lebih banyak wanita, orang tua dan anak-anak yang kembali, kata Demchenko dalam sebuah video briefing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com