TikTok pun digarmbarkan sebagai "ancaman nyata, terutama sebagai aplikasi milik asing".
“Meta dengan jelas melihat dirinya dalam pertempuran melawan TikTok untuk mendapatkan hati, pikiran, dan rentang perhatian generasi milenium, bagian penting dari pasar media sosial,” kata O'Brien.
“TikTok telah mengalami pertumbuhan pengguna yang mengejutkan sejak awal pandemi global, mengambil alih sebagian besar audiens pesaingnya,” tambahnya.
Baca juga: Ingin Menyusui Putrinya hingga Usia 6 Tahun, Wanita Ini Picu Kontroversi di TikTok
Sementara Meta tetap menjadi bisnis yang jauh lebih besar dan pendapatan naik 37 persen, Zuckerberg merasa perlu meluncurkan serangan balik komersial untuk menopang dan mendiversifikasi model bisnis berbasis periklanannya.
Selalu cepat meniru inovasi pesaing yang sukses, Meta sedang menjajaki peluncuran koin virtual, yang dijuluki “Zuck Bucks” oleh staf.
Koin bisa dibeli dan digunakan pengguna Facebook dan Instagram, dalam strategi yang mirip dengan yang telah diterapkan dengan sangat sukses oleh TikTok.
TikTok memang menjadi aplikasi paling menguntungkan di dunia untuk pembelian dalam aplikasi.
Pengguna TikTok menghabiskan 840 juta dollar AS untuk mata uang “koin” virtualnya, yang dapat digunakan untuk “memberi tip” kepada pembuat konten dan mempromosikan video.
Baca juga: Sebar Video Majikan Telanjang di TikTok, TKI di Singapura Dibui 17 Bulan
Rencana diversifikasi pendapatan Zuckerberg mengikuti peluncuran peniru TikTok, Lasso, pada 2018, yang ditutup setelah hanya 18 bulan.
Meta pun bertahan dengan produk video pendek Reels, yang diluncurkan di Instagram pada tahun 2020 dan di Facebook tahun lalu.
Tetapi terlepas dari upayanya, momentum TikTok tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
“Beberapa anak muda telah mematikan Facebook sepenuhnya,” kata Jamie MacEwan, analis media senior di Enders.
Baca juga: Dokter Operasi Sambil Buat Konten TikTok Dilaporkan Ratusan Pasien karena Malapraktik
“Di Inggris, 18 hingga 24 tahun menghabiskan lebih banyak uang di TikTok daripada gabungan Facebook, Instagram, dan WhatsApp."
"Ada persaingan yang merajalela untuk waktu. TikTok adalah yang tumbuh paling cepat saat ini, dan memiliki skala, itu yang harus diperhatikan," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.