CANBERRA, KOMPAS.com - Seorang dokter ahli bedah kosmetik yang punya paling banyak pengikut di media sosial, dilarang melakukan prosedur bedah setelah beberapa pasien melaporkan keluhan malapraktik.
Dr Daniel Aronov, bekerja di klinik Melbourne yang dijalankan oleh Dr Daniel Lanzer.
Dokter merangkap selebgram ini mengumpulkan lebih dari 13 juta pengikut di TikTok, dan lebih dari 500.000 pengikut di Instagram. Dia berbagi video menari dan rekaman video ketika melakukan prosedur operasi pada pasien.
Baca juga: Terima Ratusan Pesan Suara Sedih dari Nomor Asing, Wanita Ini Viral di TikTok
Badan Praktisi Kesehatan Australia (AHPRA) kini telah melarangnya melanjutkan praktik prosedur bedah menyusul laporan dari sejumlah pasien.
Seorang wanita mengeklaim prosedur facelift yang diterimanya dari Dr Aronov gagal, dan si dokter berhenti di tengah operasi untuk merekam TikTok ketika prosedur berlangsung.
"Praktisi tidak boleh lagi melakukan operasi kecuali diawasi dan bahkan ketika diawasi, praktisi hanya boleh bertindak sebagai Dokter Umum," menurut laporan The Sunday Morning Herald, melansir Daily Mail pada Jumat (3/12/2021).
Regulator kesehatan nasional Australia juga meminta Dr Daniel Aronov, yang memiliki akun Only Fans, untuk menghapus semua unggahan media sosialnya. Terutama yang menampilkan prosedur kosmetik atau bedah.
Seorang juru bicara AHPRA menjelaskan kondisi tersebut hanya mungkin dicabut jika Dewan Medis Australia yakin "pembatasan tidak lagi diperlukan, menurut proses banding oleh pengadilan independen."
Baca juga: Bocah 5 Tahun Tewas Tertembak Remaja yang Sedang Bikin Konten
Di antara pasien yang telah berbicara tentang perawatan yang mereka terima dari Dr Daniel Aronov, adalah seorang wanita yang merasa memiliki kelebihan lemak di sekitar rahang dan lehernya selama bertahun-tahun.
Jackie mengeklaim bahwa dokter itu menghentikan prosedur facelift-nya untuk merekam TikTok. Perempuan itu mengaku merasa kesakitan dan ada benjolan di dagunya sesudahnya.
"Dia (Dr Daniel Aronov) sedang menjalani operasi dan dia berhenti, memeriksa videonya, lalu mengatakan tidak, saya tidak menginginkan itu, hentikan itu, lakukan lagi (rekaman video)," jelasnya.
"Itu terukir dalam pikiran saya karena saya berbaring gemetar karena shock dan kesakitan dan merasa trauma atas apa yang baru saja dia lakukan kepada saya. Dia (dokter) berada di sisi lain pintu melakukan video TikTok," kata Jackie kepada A Current Affair.
“Saya hitam dan biru. saya bengkak. Saya tampak seperti seseorang telah memukuli saya di gang yang gelap. Aku berbaring di sana sebagai pasien mereka di balik pintu, merasa seperti aku akan mati. Sementara dia (dokter) menghibur publik.”
Baca juga: Tegas, YouTube Blokir Semua Konten Anti-vaksin
Jackie mengeklaim operasi itu meninggalkannya dengan kerusakan saraf.
“Jika seseorang ingin berada di media sosial dan menjadi selebriti tidak apa-apa, tetapi tidak jika mereka menyakiti orang untuk sampai ke sana,” protesnya.