Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudal S-300, Sistem Pertahanan Udara Terkuat Ukraina Saat Ini, Seperti Apa Kemampuannya?

Kompas.com - 09/04/2022, 14:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BRATISLAVA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger mengatakan negaranya telah memberikan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina untuk membantunya bertahan dari serangan Rusia.

Dalam sebuah unggah di Facebook pada Jumat (8/4/2022), Heger mengatakan sumbangan sistem pertahanan anti-pesawat buatan Soviet itu tidak berarti bahwa Uni Eropa dan anggota NATO bergabung dalam konflik dengan Rusia, yang menginvasi negara tetangga Ukraina pada 24 Februari.

Baca juga: Ukraina Sampaikan 3 Kebutuhan Mendesaknya pada NATO: Senjata, Senjata dan Senjata

“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Republik Slovakia telah menyumbangkan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina, mengikuti permintaan bantuan Ukraina,” tulis Heger sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Sumbangan sistem tidak berarti bahwa Republik Slovakia telah menjadi bagian dari konflik bersenjata di Ukraina,” tambahnya.

Ukraina telah mengimbau negara-negara Barat untuk bantuan militer, termasuk peralatan pertahanan udara, untuk membantu mengusir serangan militer Rusia.

Pada Jumat (8/4/2022), Amerika Serikat (AS) mengatakan akan mengirim sistem senjata baru ke Ukraina, setelah pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels setuju untuk mempercepat pengiriman senjata sebagai tanggapan atas invasi Rusia.

Didesak oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba untuk mengakhiri penundaan yang didorong oleh birokrasi, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS dan 30 negara lainnya mengirim senjata ke Ukraina dan bahwa prosesnya akan diintensifkan.

Blinken menambahkan AS telah setuju mengirim sistem anti-pesawat ke Kyiv, senjata anti-tank dan kendaraan lapis baja.

Baca juga: Uni Eropa Embargo Batu Bara Rusia, Janji Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina

Pekan lalu, pejabat Pentagon mengatakan tidak semua persenjataan yang dijanjikan Presiden Joe Biden ke Ukraina pada pertengahan Maret, termasuk S-300, telah dikirimkan.

Celeste Wallander, asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan internasional, mengatakan pada sidang kongres: “Kami fokus untuk mendapatkan negara-negara yang memiliki sistem warisan Soviet termasuk sistem S-300, yang memiliki suku cadang, rudal, dan berbagai bagian dari sistem S-300 itu, yang bersedia mengirimkannya ke Ukraina.”

Pada Jumat (8/4/2022), Biden mengatakan pemerintahannya setuju "memposisikan ulang sistem rudal Patriot AS ke Slovakia" untuk memungkinkan transfer S-300 pemerintah Slovakia ke Ukraina.

“Untuk memungkinkan transfer ini dan memastikan keamanan Slovakia yang berkelanjutan, Amerika Serikat akan memposisikan ulang sistem rudal Patriot AS ke Slovakia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

“Ketika militer Rusia memposisikan ulang untuk fase berikutnya dari perang ini, saya telah mengarahkan pemerintahan saya untuk terus berupaya mengidentifikasi dan memberikan kepada militer Ukraina kemampuan senjata canggih yang dibutuhkan untuk mempertahankan negaranya.”

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-43 Serangan Rusia ke Ukraina, Mariupol Masih Jadi Fokus Utama Moskwa, AS Kirim Senjata Lagi

Pada Maret, Slovakia mengatakan akan memberikan sistem pertahanan ke Ukraina hanya dengan syarat menerima pengganti untuk menghindari celah keamanan NATO.

Heger mengatakan Slovakia memberikan rudal S-300 “ke Ukraina dan warganya yang tidak bersalah, percaya bahwa sistem ini akan membantu menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin orang Ukraina yang tidak bersalah.”

Kekuatan rudal S-330

Dilansir dari Daily Mail menurut sumber militer, sistem pertahanan udara S-300 adalah buatan Soviet/Rusia, yang seperti sistem Patriot buatan AS, adalah unit peluncur radar dan rudal berbasis darat.

Senjata yang sepenuhnya otomatis ini dapat mendeteksi, melacak, dan menembak di beberapa ancaman udara yang masuk pada jarak jauh.

Ukraina sudah tahu cara mengoperasikan S-300, dan Amerika Serikat serta sejumlah negara NATO memiliki sistem atau komponen untuk mereka suplai ke Ukraina.

Baca juga: Kenapa Asia Tenggara Terus Membeli Senjata dari Rusia?

S-300 adalah salah satu senjata paling berbahaya dan mematikan di gudang senjata Ukraina saat ini.

Itu bekerja melalui sistem radar pengawasan jarak jauh yang melacak objek pada jarak 300 km dan menyampaikan informasi ke kendaraan komando yang memilih target.

Dalam waktu lima menit setelah berhenti, kendaraan peluncuran terpisah dapat disiapkan untuk meluncurkan hingga 12 rudal secara bersamaan, untuk enam target.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com