Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Ungkap Tak Ingin Terkena Sanksi Barat Saat Dianggap Dukung Rusia

Kompas.com - 15/03/2022, 16:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri ChinaWang Yi, mengatakan negaranya tidak ingin terpengaruh oleh sanksi ekonomi Barat terhadap Rusia.

Hal ini dilaporkan oleh Media Pemerintah China, saat tekanan tumbuh di Beijing untuk menarik dukungan dari Moskwa yang terisolasi.

"China bukan pihak dalam krisis, apalagi ingin terkena sanksi," kata Wang Yi, menurut pembacaan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares yang diterbitkan pada Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Tujuh Jam Diskusi Intens dengan China, AS Ungkap Kekhawatiran Mendalam

“China selalu menentang penggunaan sanksi untuk menyelesaikan masalah, apalagi sanksi sepihak yang tidak memiliki dasar hukum internasional, yang akan membahayakan mata pencaharian masyarakat di semua negara," kata Wang menurut pembacaan tersebut, dikutip dari AFP.

Hampir tiga minggu invasi Rusia ke Ukraina berlangsung. Pasukan Moskwa telah membombardir dan mengepung beberapa kota.

Pertempuran dilaporkan telah menewaskan ribuan orang dan menghancurkan infrastruktur, serta menyebabkan jutaan orang mengungsi dari Ukraina.

Komentar Wang diterbitkan setelah pertemuan tujuh jam antara pejabat tinggi AS dan China di Roma, Italia, di mana Washington mengatakan AS telah menyatakan keprihatinan tentang "penyelarasan" antara Rusia dan China.

Moskwa dan Beijing dilaporkan semakin dekat belakangan ini, dalam apa yang dilihat Washington sebagai aliansi kekuatan nuklir otoriter.

Baca juga: Menilik Kembali Strategi Nol Covid Saat China Catat Infeksi Terburuk dalam 2 Tahun Pandemi

Beijing belum secara terbuka mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, dan media AS melaporkan bahwa Rusia telah meminta bantuan militer dan ekonomi dari China, karena pasukannya berjuang untuk mendapatkan tempat dan ekonominya menghadapi kehancuran akibat sanksi Barat.

Dalam pertemuan di Roma dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Senin (14/3/2022), Diplomat senior China Yang Jiechi menegaskan kembali sikap China bahwa Beijing berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai, lapor kantor berita resmi Xinhua pada Selasa.

China meminta semua pihak untuk melakukan "pengekangan (menahan diri) secara maksimum" dan "melindungi warga sipil" dalam krisis Ukraina pada pertemuan itu.

"Komunitas internasional harus mendukung pembicaraan semacam itu untuk mencapai hasil substantif sesegera mungkin," kata Yang.

Washington berharap Beijing dapat menggunakan pengaruhnya terhadap Putin.

Meskipun Beijing tidak mendukung sanksi Barat, Gedung Putih menekan China untuk menahan diri dari menyelamatkan Rusia dari potensi gagal bayar atau mengirim persenjataan.

Baca juga: China Tanggapi Laporan Media soal Rusia Minta Peralatan Militer Beijing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com