KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina yang memasuki hari keenam masih menjadi perhatian utama pembaca berita internasional di kanal Global Kompas.com.
Berita paling populer adalah mengenai sorotan pada kekuatan udara besar Rusia yang sampai saat ini masih belum digunakan untuk menyerang Ukraina. Langkah ini membuat sejumlah pejabat Barat bingung mengingat besarnya kekuatan armada Rusia itu.
Tak hanya di Rusia Ukraina, konflik juga terjadi di belahan bumi lainnya. Pasukan Israel dilaporkan menyerang jemaah yang berkumpul untuk merayakan Hari Raya Isra Miraj pada Senin (28/2/2022) di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
Berikut rangkuman berita internasional terpopuler dari kanal Global Kompas.com edisi Rabu (2/3/2022) hingga Kamis (3/3/2022).
Sebelum Rusia menginvasi Ukraina, intelijen AS memperkirakan bahwa Moskwa akan dengan cepat mengerahkan kekuatan udaranya yang besar untuk mendominasi langit Ukraina.
Namun, ketika invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama enam hari, Rusia tak kunjung mengerahkan kekuatan udaranya yang besar ke Ukraina.
Melesetnya prediksi intelijen AS tersebut membuat sejumlah pejabat bingung dan mereka tidak bisa menjelaskannya dengan tepat, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (2/3/2022).
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: Ingin Permalukan Rusia, Ukraina Undang Para Ibu dari Tentara Rusia Jemput Anaknya yang Tertangkap
Dua regu elite Chechnya yang dikirim untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan telah dilumpuhkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov, sebagaimana dilansir New York Post, Selasa (1/3/2022).
Menurut Danilov, dilumpuhkannya pasukan elite Chechnya tersebut berkat bocoran informasi intelijen dari pasukan keamanan Rusia yang bersimpati kepada Ukraina.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Pasukan Ukraina Bertempur di Kherson, Bantah Klaim Kota Telah Direbut Rusia
Garda Nasional Ukraina membagikan video di akun Twitter-nya yang tampaknya menunjukkan para pejuang Azov mengolesi peluru dengan lemak babi.
Peluru tersebut seolah-olah akan digunakan untuk melawan pasukan Muslim Chechnya yang dikerahkan ke Ukraina membantu pasukan Rusia dalam melancarkan invasi militernya ke negara itu.
Dikutip dari Al Jazeera, pasukan Azov adalah unit militer infanteri sukarelawan sayap kanan. Mereka merupakan kelompok ultranasionalis yang dituduh menyembunyikan ideologi neo-Nazi dan supremasi kulit putih.