Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Rusia Tewaskan 11 Warga Sipil di Kharkiv Ukraina

Kompas.com - 28/02/2022, 22:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KHARKIV, KOMPAS.com - Sedikitnya 11 warga sipil tewas dalam serangan Rusia di kota terpadat kedua di Ukraina, Kharkiv, pada Senin (28/2/2022).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pemerintahan Regional Kharkiv, Oleg Sinegubov.

Senin ini adalah hari kelima invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: PBB: 500.000 Lebih Warga Ukraina Telah Mengungsi ke Luar Negeri

Serangan Rusia dimulai sejak Kamis (24/2/2022(.

"Musuh Rusia mengebom daerah pemukiman," beberap Oleg Sinegubov, dalam pesannya lewat aplikasi Telegram, dikutip dari AFP.

Sinegubov menyampaikan serangan Rusia tak hanya menyebabkan korban tewas di Kharkiv.

Menurut dia, puluhan warga sipil lainnya mengalami luka-luka.

"Sebagai akibat dari pengeboman yang sedang berlangsung, kami tidak dapat memanggil layanan darurat saat ini ada 11 orang tewas dan puluhan terluka," kata Sinegubov.

Pasukan Ukraina sempat menang di Kharkiv

Sebelumnya, pada Minggu (27/2/2022), Sinegubov melaporkan pasukan Ukraina berhasil mengamankan kendali penuh atas Kota Kharkiv setelah melakukan pertempuran di jalanan melawan pasukan Rusia.

"Kharkiv sepenuhnya di bawah kendali kami," kata dia lewat aplikasi Telegram.

Baca juga: Ukraina Menang di Kharkiv, Pasukan Rusia Disebut Belum Terima Makanan

Sinegubov menambahkan bahwa tentara Ukraina berhasil mengusir pasukan Rusia selama operasi "pembersihan".

 

Dia menyebut bahwa kendaraan ringan pasukan Rusia telah memasuki kota, dengan pertempuran pecah di jalan-jalan.

Seorang koresponden AFP pun sempat mendengar tembakan dan ledakan senapan mesin di kota terbesar kedua di Ukraian tersebut.

Sinegubov mengatakan bahwa pasukan Rusia benar-benar mengalami demoralisasi.

Dia menyebut pasukan Rusia meninggalkan kendaraan mereka di tengah jalan dan kelompok yang terdiri dari lima orang menyerah kepada tentara Ukraina.

"Begitu melihat setidaknya satu perwakilan angkatan bersenjata, mereka (pasukan Rusia) menyerah," katanya.

Baca juga: Balas Dendam, Rusia Larang Maskapai Penerbangan dari 36 Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com