MINSK, KOMPAS.com - Belarus mengeklaim pihaknya tidak ikut ambil bagian dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Belarus Alexander Lukashenko ketika Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, salah satunya melalui Belarus.
"Angkatan bersenjata kami tidak ambil bagian dalam operasi ini," kata Lukashenko, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Presiden Ukraina Minta Semua Warga Angkat Senjata Lawan Invasi Rusia
Pada Kamis, penjaga perbatasan Ukraina melaporkan bahwa negara mereka diserang artileri di sepanjang perbatasan utaranya dengan Rusia dan Belarus.
Minsk mengatakan Putin menelepon Lukashenko pada Kamis dini hari sekitar pukul 5:00 waktu setempat, sebagaimana dilansir AFP.
Dalam sambungan telepon tersebut, Putin memberitahu Lukashenko bahwa Moskwa melancarkan operasi militer di Ukraina.
Baca juga: FOTO: Serangan Udara Rusia di Kharkiv Ukraina Tewaskan Warga dan Hancurkan Rumah
Setelah bertemu dengan panglima militernya, Lukashenko mengatakan bahwa Putin telah memberitahunya tentang "perkembangan" situasi melalui panggilan telepon tersebut.
Dia berujar, pemimpin Rusia mengatakan kepadanya bahwa tujuan dari operasi itu adalah untuk menghentikan genosida di Donetsk dan Lugansk.
Lukashenko menambahkan, dia secara pribadi menyarankan kepada Putin agar sejumlah angkatan bersenjata Rusia tetap tinggal di selatan Belarus meski latihan militer gabungan akan segera berakhir.
Baca juga: FOTO: Rusia Serang Ukraina, Warga Melarikan Diri ke Polandia
Putin melancarkan serangan besar-besaran di sepanjang perbatasan utara dan selatan Ukraina pada Kamis.
Serangan dimulai setelah Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa dia telah menyetujui "operasi militer khusus".
Langkah itu dilakukan setelah Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur, Donetsk dan Luhansk.
Putin mengatakan, salah satu alasannya menyerang Ukraina adalah para pemimpin kelompok separatis di Ukraina timur meminta bantuan Rusia.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina, Timur Tengah Kena Dampaknya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.