Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluk-beluk Profesi Detektif Kencan, Bertugas Halau Penjahat Asmara di Dating Apps

Kompas.com - 15/02/2022, 12:36 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Mirror

KOMPAS.com - Seorang yang menjuluki dirinya "detektif kencan", menceritakan bagaimana dia bekerja menghalau penjahat-penjahat asmara.

Dia baru-baru ini juga mengungkapkan tipe orang yang kemungkinan besar akan ditargetkan
oleh "penipu romantis" di aplikasi kencan.

Dilansir Mirror, Samantha Cooper, 53 tahun, bekerja sebagai penyelidik dan mencoba "menyelamatkan orang dari patah hati dan kerugian finansial" di tangan penipu yang "memangsa kesepian".

Setelah viralnya dokumenter "The Tinder Swindler", Samantha membagikan ilmunya agar para lajang dapat menjaga diri mereka tetap aman saat mencari pasangan potensial.

Baca juga: The Tinder Swindler, Sekedar Hiburan atau Bisa Jadi Peringatan?

Wanita asal London ini mengatakan para penipu kemungkinan besar menargetkan seorang wanita yang berusia di atas 45 tahun dan telah bercerai atau menjanda.

Ini karena mereka kemungkinan besar telah mengumpulkan aset seperti properti, pensiun, atau bisnis yang sukses.

Sejauh ini Samantha telah melihat orang-orang ditipu, dari jumlah mulai dari 3.000 hingga 300.000 pounds, termasuk korban yang mengambil pinjaman pribadi, menguangkan pensiun pribadi dan bahkan mempertimbangkan menggadaikan properti mereka.

"Para penipu akan menggunakan kekuatan manipulasi untuk memenangkan seseorang. Mereka akan menghujani mereka dengan perhatian dalam bentuk email, pesan teks, dan terkadang panggilan telepon," ujarnya.

"Tapi mereka akan selalu menemukan alasan untuk tidak melakukan panggilan video," tambahnya.

Baca juga: The Tinder Swindler dan Kepopuleran Dating Apps...

Samantha bekerja sebagai detektif swasta ketika dia melihat celah di pasar untuk seorang detektif yang berspesialisasi dalam penipuan asmara.

Dia memutuskan untuk mendedikasikan dirinya ke lapangan pada tahun 2018.

Saat ini Samantha menjalankan Rogue Dates, sebuah layanan investigasi pribadi, dan telah angkat bicara setelah film dokumenter Netflix populer, "The Tindler Swindler" ramai dibicarakan.

Baca juga: Simon Leviev di The Tinder Swindler Tolak Tudingan sebagai Penipu

"Saya telah melihat di media sosial bahwa banyak orang mengklaim para korban pantas ditipu karena mereka serakah ingin berkencan dengan putra seorang miliarder," ujar Samantha.

Ini sangat, sangat tidak adil," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com