Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambar Kota-kota Mediterania Diselimuti Salju Tebal akibat Badai Elpida yang Langka dan Parah

Kompas.com - 26/01/2022, 17:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

ATHENA, KOMPAS.com - Badai Elpida yang langka dan parah membuat salju menyelimuti beberapa bagian Yunani dan Turki, menimbulkan kekacauan di jalan-jalan kota-kota besar hingga memaksa ribuan orang evakuasi.

Badai Elpida menyapu Yunani pada Senin (24/1/2022), menutupi Athena dengan salju tebal. Salju jarang turun di ibu kota Yunani, tetapi sekarang fenomena alam itu telah terjadi dalam dua tahun berturut-turut.

Baca juga: Insiden Dyatlov Pass: Misteri Kematian 9 Pendaki Rusia di Tengah Salju

Athena melihat enam peristiwa salju sejak tahun 2000. Hujan salju turun rata-rata 1,3 sentimeter (0,5 inci) setiap tahun, tapi Badai Elpida telah membawa salju sekitar 8 sentimeter (3,1 inci).

Intensitas hujan salju itu termasuk yang terbesar sejak Februari 2021, ketika 10 sentimeter (3,9 inci) jatuh dari langit. Pulau Mykonos dan Santorini juga mengalami hujan salju yang jarang terjadi.

Beberapa bagian Athena dilanda pemadaman listrik, dan operator jaringan mengatakan kru sedang bekerja untuk memulihkan listrik, melansir CNN pada Selasa (25/1/2022).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ABC News (@abcnews)

Upaya evakuasi luar biasa

Kru penyelamat, termasuk tentara, bekerja sepanjang malam untuk membantu ribuan orang yang terjebak dalam mobil di jalan raya di ibu kota Yunani, setelah badai salju melanda negara itu pada Senin (24/1/2022).

Saat suhu turun semalaman, tentara membagikan makanan, air, dan selimut kepada pengemudi. Beberapa di antaranya tertahan selama lebih dari 10 jam. Tayangan TV menunjukkan jalan dan kendaraan tertutup salju.

Baca juga: Gurun Pasir Arab Saudi Berubah Warna Setelah Badai Hujan Es Langka Menerjang

Lebih dari 3.500 orang telah dievakuasi pada Selasa (25/1/2022) pagi. Beberapa meninggalkan mobil mereka dengan berjalan kaki; sekitar 1.200 mobil terjebak di Attiki Odos, jalan lingkar utama ibu kota, kata juru bicara pemerintah Giannis Oikonomou.

"Kami mengalami malam yang sangat sulit dan upaya evakuasi manusia luar biasa sedang berlangsung di Attiki Odos," kata Oikonomou kepada televisi Yunani.

Mobil melaju di jalan raya selama hujan salju, utara Athena, pada Senin, 24 Januari 2022. AP PHOTO/THANASSIS STAVRAKIS Mobil melaju di jalan raya selama hujan salju, utara Athena, pada Senin, 24 Januari 2022.

"Kami masih dalam fase yang sangat sulit, karena prakiraan cuaca menunjukkan bahwa kami akan menghadapi kesulitan lagi dalam beberapa saat," katanya.

Pihak berwenang menyatakan Selasa (25/1/2022) sebagai hari libur umum. Kantor publik dan bisnis swasta ditutup, kecuali supermarket, apotek dan pompa bensin di wilayah Athena dan di beberapa pulau.

Lima belas penumpang terluka ketika kereta berisi sekitar 200 penumpang berusaha ditarik setelah berhenti di tengah salju tebal di Yunani tengah.

Baca juga: Puluhan Orang Meninggal Setelah 125.000 Mobil Terjebak Macet dalam Badai Salju

“Snownado” yang langka

Cuaca musim dingin yang tidak menentu terjadi setelah musim panas dengan suhu tinggi dan kebakaran hutan di Yunani, yang oleh para ilmuwan dikaitkan dengan krisis iklim.

Badai pada Senin (24/1/2022) juga memicu “Snownado” yang langka, corong seperti tornado yang bergerak di atas lanskap yang tertutup salju, setelah puting beliung bergerak ke pantai, memutar salju di sekitar dasar puting beliung.

Salju menutupi ibu kota dari bukit Acropolis ke pantai di selatan dan menghentikan vaksinasi Covid-19, memaksa sekolah untuk tutup dan mengganggu penerbangan.

Maskapai Yunani Aegean Airlines membatalkan semua kecuali lima penerbangan pada Senin (24/1/2022). Maskapai memperkirakan jadwal akan terganggu pada Selasa dan mungkin Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Turun Salju Tebal, Lebih dari 100 Penerbangan Domestik di Jepang Dibatalkan

Penerbangan juga ditangguhkan untuk hari kedua di Bandara Istanbul di Turki, dan kendaraan pribadi dilarang dari jalan-jalan kota pada Selasa (25/1/2022).

Hujan salju lebat di sana juga mengganggu lalu lintas dan membuat orang-orang terjebak di kota terbesar di negara itu dan sekitarnya.

Hujan salju di Istanbul mulai akhir pekan lalu dan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir di kota berpenduduk 16 juta orang itu.

Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu mengatakan 55.000 ton garam telah digunakan di jalan. Dia meminta orang Turki untuk membersihkan salju di depan rumah dan toko untuk membantu tim darurat.

Salju menutupi atap dan masjid Nuruosmaniye, kanan, setelah hujan salju lebat di Istanbul, Turki, Selasa, 25 Januari 2022. AP PHOTO/KEMAL ASLAN Salju menutupi atap dan masjid Nuruosmaniye, kanan, setelah hujan salju lebat di Istanbul, Turki, Selasa, 25 Januari 2022.

"Kami berharap jika malam ini kami atasi dengan tindakan juga, kami tidak akan memiliki masalah lagi. Semoga Tuhan melindungi semua orang," katanya saat mengunjungi fasilitas garam.

Di seluruh negeri sekitar 4.600 orang terjebak di jalan dan di tempat lain, dan ribuan telah ditempatkan di perumahan sementara, kata Otoritas Bencana dan Darurat.

Para ilmuwan belum menganalisis hubungan antara badai khusus ini dan perubahan iklim. Namun pemanasan global telah mendorong suhu rata-rata di Mediterania naik lebih dari 1 derajat Celcius sejak awal 1990-an, menurut program pemantauan lingkungan Copernicus UE.

Suhu permukaan laut di Mediterania Timur dan Laut Hitam sekitar 2 derajat Celcius di atas rata-rata menjelang turunnya salju, dan peningkatan panas itu akan memberikan energi tambahan untuk badai serta menambah kelembapan di udara, sehingga meningkatkan hujan salju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com