Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Lebih Wanita Muslim India Jadi Korban Diskriminasi, Fotonya Digunakan di Aplikasi Lelang

Kompas.com - 03/01/2022, 19:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

Berdasarkan pengaduannya, First Information Report (FIR) diterbitkan oleh Polisi Cyber Delhi pada Minggu (2/1/2022), berdasarkan KUHP India terkait permusuhan atas dasar agama, mengancam integrasi nasional dan pelecehan seksual terhadap perempuan.

Namun, Ara mengaku tidak berharap banyak pada penyelidikan polisi. Ketakutannya berasal dari fakta bahwa penyelidikan di "Sulli Deals" tidak menghasilkan penangkapan bahkan setelah enam bulan.

Fatima Zohra Khan, seorang pengacara yang berbasis di Mumbai yang namanya tercantum dalam “Sulli” dan “Bulli Bai”, juga telah mengajukan pengaduan ke polisi Mumbai tahun lalu.

“Kami tidak mendapat tanggapan dari Twitter, GitHub dan Go-Daddy (perusahaan hosting web) meskipun Polisi Mumbai sendiri meminta mereka untuk mengungkapkan data. Situs web ini menolak untuk membagikan informasi kecuali ada surat perintah pengadilan,” katanya kepada Al Jazeera.

Pejabat Kepolisian Delhi tidak menanggapi pertanyaan Al Jazeera tentang "lelang" terbaru.

“Sungguh menyedihkan melihat bagaimana para penyebar kebencian ini diizinkan untuk menargetkan wanita Muslim tanpa rasa takut. Pelelangan seperti ini bukan yang pertama kali terjadi,” kata Ara.

Wanita yang menjadi sasaran adalah wanita vokal yang mengangkat isu-isu Muslim di media sosial. Ini adalah konspirasi yang jelas untuk menutup para wanita Muslim ini karena kami menantang sayap kanan Hindu secara online melawan kejahatan rasial mereka, ”tambahnya.

Baca juga: India: China Beri Nama Formal di Himalaya

Beberapa anggota parlemen India telah mengangkat masalah ini dengan pemerintah, termasuk Priyanka Chaturvedi, yang berbasis di negara bagian barat Maharashtra, Mumbai.

Dia berkicau di Twitter menyerukan ahar menteri TI India untuk mengambil “tindakan tegas” terhadap “penargetan misoginis dan komunal terhadap perempuan”.

Menteri TI India pun berdalih GitHub telah memblokir pengguna yang bertanggung jawab atas situs tersebut dan “otoritas kepolisian mengoordinasikan tindakan lebih lanjut”.

“Keluhan polisi didaftarkan selama 'kesepakatan Sulli'. Namun, tidak ada tindakan yang diambil. Itulah alasan mengapa orang-orang ini merasa berani,” keluh Chaturvedi kepada Al Jazeera.

Rehbar mengatakan itu “sangat mengkhawatirkan” bagi perempuan Muslim yang “memerangi patriarki dan pembatasan” di satu sisi, dan “menghadapi pelecehan semacam itu” di sisi lain.

“Seringkali perempuan diminta untuk menghapus foto mereka dari media sosial dan bersembunyi. Setelah upaya melecehkan wanita Muslim seperti itu, akan sulit bagi banyak wanita untuk mengambil sikap.”

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL JULI 2021: Jamur Hitam Mewabah di India | Banjir Bandang di Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com