Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Lebih Wanita Muslim India Jadi Korban Diskriminasi, Fotonya Digunakan di Aplikasi Lelang

Kompas.com - 03/01/2022, 19:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pada hari pertama tahun baru 2022, Quratulain Rehbar, seorang jurnalis dari Kashmir yang dikelola India, terbangun dan terkejut melihat dirinya terdaftar untuk “pelelangan online”.

Fotonya diambil tanpa izin dan diunggah di aplikasi untuk "dijual". Dia tidak sendirian.

Baca juga: Pakai Jam Tangan Mahal, Pria Ini Tolak Pemeriksaan Logam di Bandara India

Foto-foto lebih dari 100 wanita Muslim, termasuk aktris terkemuka Shabana Azami, istri seorang hakim Pengadilan Tinggi Delhi, beberapa jurnalis, aktivis dan politisi ditampilkan di aplikasi "Bulli Bai" untuk dilelang hari itu.

Insiden ini terjadi setelah kasus "Penawaran Sulli" terjadi Juli lalu, di mana hampir 80 wanita Muslim disiapkan "untuk dijual".

Kini "Bulli Bai" adalah upaya pelecehan kedua dalam waktu kurang dari setahun. Bahkan peraih Nobel Pakistan Malala Yousafzai pun tak luput dari incaran para pelaku.

“Baik “Bulli” dan “Sulli” adalah kata-kata menghina yang digunakan untuk wanita Muslim dalam bahasa gaul lokal di India.

Namun, kali ini bahasa Punjabi digunakan dalam tampilan awal aplikasi lelang “Bulli Bai” bersama dengan bahasa Inggris," menurut jurnalis Mohammad Zubair, yang bekerja untuk situs pengecekan fakta AltNews, kepada Al Jazeera.

Rehbar, yang sebelumnya melaporkan lelang “Sulli Deals” pada Juli tahun lalu, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia terkejut melihat fotonya di aplikasi.

“Ketika saya melihat foto saya, tenggorokan saya terasa berat, lengan saya merinding dan saya mati rasa. Itu mengejutkan dan memalukan,” katanya.

Baca juga: 12 Orang Tewas dalam Insiden Desak-desakan di Kuil India

Meskipun tidak ada penjualan nyata yang terlibat, aplikasi online, dibuat di situs pengembangan perangkat lunak terbuka milik Microsoft GitHub.

Menurut Rehbar, ini dimaksudkan "untuk merendahkan dan mempermalukan wanita Muslim yang vokal".

Aplikasi itu dihapus pada Sabtu (1/1/2022), dengan korban mengatakan tampilan GitHub di "Bulli Bai" sangat mirip dengan yang digunakan oleh "Sulli Deals".

Pada Sabtu malam, lusinan wanita Muslim lainnya mulai mengutarakan rasa terkejut dan marah di media sosial, setelah melihat foto dan detail mereka di aplikasi.

Di antara mereka adalah Ismat Ara, seorang jurnalis di ibu kota, New Delhi.

Pada Sabtu (1/1/2022), Ara mengajukan pengaduan kepada Polisi Delhi atas "orang tak dikenal", karena melecehkan dan menghina wanita Muslim di media sosial, "menggunakan gambar yang dipalsukan dalam konteks yang tidak dapat diterima dan cabul".

Baca juga: India Beli Rafale, Pakistan Panas lalu Borong 25 Jet Tempur J-10C Buatan China

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com