Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

75 Orang Tewas di Haiti Setelah Tangki BBM Terguling dan Meledak, Timbulkan Bola Api Raksasa

Kompas.com - 15/12/2021, 12:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

CAP-HAITIEN, KOMPAS.com - Sebuah tangki BBM terbalik dan meledak di Haiti utara, melepaskan bola api raksasa yang menyapu rumah dan toko di sepanjang jalan,pada Selasa (14/12/2021).

Pihak berwenang setempat mengatakan sedikitnya 75 orang tewas dalam tragedi terbaru yang menimpa negara Karibia yang telah dilanda krisis.

Baca juga: Pemimpin Geng Haiti Bagikan Video Mengancam Akan Bunuh Misionaris yang Diculik

Ledakan itu terjadi tak lama setelah tengah malam di Cap-Haitien, kota terbesar kedua di Haiti, di sepanjang pantai utara.

Beberapa jam kemudian, gedung-gedung dan kendaraan-kendaraan yang terdampak masih mengeluarkan asap, saat petugas pemadam kebakaran menutupi tubuh korban-korban muda yang terbakar dengan kain putih dan memuatnya ke bagian belakang truk konstruksi.

Ratusan warga Haiti, memandang dari atap rumah dengan tak percaya atas hilangnya begitu banyak nyawa.

Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, yang juga seorang dokter, mengunjungi sebuah rumah sakit, di mana para korban diperban dari kepala sampai kaki berjuang untuk hidup mereka, di tengah kekurangan pasokan medis dan petugas kesehatan.

"Mengerikan apa yang terjadi," kata Patrick Almonor, wakil walikota Cap-Haitien, yang mengatakan Selasa (14/12/2021) malam bahwa 75 orang telah tewas melansir AP.

"Kami kehilangan begitu banyak nyawa."

Warga berdiri di tengah rumah mereka yang dirusak truk bensin yang terbalik dan meledak di Cap-Haitien, Haiti, Selasa, 14 Desember 2021. AP PHOTO/ODELYN JOSEPH Warga berdiri di tengah rumah mereka yang dirusak truk bensin yang terbalik dan meledak di Cap-Haitien, Haiti, Selasa, 14 Desember 2021.

Baca juga: 10.000 Migran Haiti yang Berlindung di Bawah Jembatan Texas Akan Dideportasi AS

Di antara korban selamat yang berbicara dengan perdana menteri adalah Riche Joseph. Dia menghabiskan berjam-jam di lantai Rumah Sakit Universitas Justinien, yang terbesar di kota itu, terhubung ke infus sementara menunggu tempat tidur kosong.

Kakak perempuannya, Bruna Lourdes, mengatakan bahwa saudara laki-lakinya keluar dari rumah pada larut malam di mana mereka tinggal bersama ibunya, untuk mencari makanan.

Ketika Lourdes mendengar ledakan itu, dia bergegas turun dari kota kumuh di lereng bukit dengan panik.

“Saya berdoa kepada Tuhan agar itu (kecelakaan) tidak mengambil nyawanya,” kata Lourdes, yang belajar menjadi perawat. Dia berencana menghabiskan malam di samping saudara laki-lakinya, dan menawarkan bantuan apa pun yang dia bisa kepada staf medis yang kewalahan.

Laporan awal menunjukkan bahwa tangki BBM itu berusaha menghindari sepeda motor yang melaju ketika terbalik.

Para penonton kemudian bergegas ke tempat kejadian dengan ember untuk mengambil apa yang mereka bisa dari kargo berharga kapal tanker itu, kemungkinan untuk dijual kembali di pasar gelap, ketika bahan bakar tumpah ke tumpukan sampah yang membara di dekatnya.

Baca juga: Krisis Haiti Memburuk, Perdana Menteri Pecat Jaksa yang Menuduhnya Terlibat Pembunuhan Presiden

“Saat itu lewat tengah malam dan saya mendengar suara keras jadi saya meminta salah satu anak laki-laki saya untuk pergi dan melihat. Dia memberitahu saya sebuah truk bensin meledak,” kata Abraham Joanis (61 tahun).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com