Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Deep Fake PM Selandia Baru Merokok, Imbas Larangan Rokok

Kompas.com - 14/12/2021, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Daily Mail

WELLINGTON, KOMPAS.com - Sebuah video palsu yang menunjukkan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern merokok ramai di media sosial.

Dilansir Daily Mail, video kemungkinan diedarkan orang-orang yang menentang larangan merokok di Selandia Baru.

Klip yang direkayasa, atau dikenal sebagai deep fake, menunjukkan seorang wanita yang terlihat sangat mirip dengan perdana menteri.

Video menunjukkan "Ardern palsu" mengisap pipa dengan kuku akrilik panjang.

Baca juga: [HOAKS] Video Letusan Gunung White Island di Selandia Baru

Dalam layar terpisah, video teratas menunjukkan Ms Ardern membahas masalah seperti tunawisma dan kesehatan mental di acara 2019 yang diselenggarakan oleh Bill Gates.

Bagian bawah tampak menunjukkan dia merokok, dengan teks di atas klip yang salah satunya bertuliskan "teladan seperti itu".

Facebook telah menandai video tersebut dengan peringatan yang mengatakan: "Informasi palsu. Diperiksa oleh pemeriksa fakta independen."

Namun video tersebut juga banyak dibagikan di platform lain, seperti YouTube, Twitter, dan Instagram.

Baca juga: Larangan Merokok di Selandia Baru Dinilai Mengabaikan Tren Vape

Video tersebut dibuat saluran YouTube bernama Genuine Fake, yang membuat video deep fake berdasarkan politisi dan selebritas Selandia Baru.

Terlepas dari nama pencipta yang diberikan, beberapa orang terlalu percaya bahwa klip itu nyata.

Meskipun video "crack smoking" telah ada selama lebih dari satu tahun dan awalnya berjudul "Jacinda Ardern Smokes Cannabis", tapi viralnya melonjak dalam seminggu terakhir.

Ini setelah Ardern mengungkapkan bahwa Selandia Baru akan melarang rokok di dekade mendatang.

Orang yang berusia 14 tahun ke bawah saat ini tidak akan pernah bisa membeli tembakau secara legal.

Baca juga: Selandia Baru Akan Larang Generasi Muda Beli Rokok Seumur Hidup

Undang-undang baru ini berarti usia legal untuk merokok akan meningkat setiap tahun, untuk menciptakan generasi warga Selandia Baru yang bebas asap rokok.

Pemerintah mengumumkan peningkatan usia di samping langkah-langkah lain untuk membuat merokok tidak terjangkau dan tidak dapat diakses.

Ini demi mencapai tujuan Selandia Baru bebas asap rokok pada tahun 2025.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com