Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Varian Omicron, Jerman Batasi Mobilitas Warga yang Belum Vaksin

Kompas.com - 05/12/2021, 23:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BERLIN, KOMPAS.com - Mereka yang belum divaksinasi akan menghadapi pembatasan tambahan setelah para pemimpin Jerman mengadakan pembicaraan pada Kamis (2/12/2021).

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Kanselir yang ditunjuk, Olaf Scholz, dengan para pemimpin negara bagian menyetujui langkah-langkah baru untuk menekan lonjakan dramatis kasus harian virus corona.

Setiap orang yang tidak divaksinasi akan dilarang mengunjungi beberapa tempat, kecuali toko kebutuhan pangan dan apotek.

Baca juga: Kekurangan Perawat, Jerman Cari Tambahan Nakes di India

Peraturan baru dari pemerintah Jerman

Para pemimpin federal dan negara bagian menyetujui hal-hal berikut:

  • Toko, restoran, museum, dan bioskop hanya boleh didatangi oleh orang yang sudah divaksinasi atau yang sudah pulih dari Covid-19.
  • Dilakukan tes tambahan untuk yang divaksinasi.
  • Bundestag (parlemen Jerman) akan memberlakukan vaksin wajib pada awal 2022.
  • Klub malam akan tutup, khususnya yang berlokasi di kawasan dengan tingkat insiden mencapai 350 kasus.
  • Langkah-langkah baru akan berlaku setelah disetujui oleh anggota parlemen, kemungkinan dalam beberapa hari mendatang.
  • Kapasitas stadion sepak bola hanya diizinkan maksimal 15.000 penonton.
  • Tempat olahraga dalam ruangan dibatasi maksimal 5.000 orang.
  • Pertemuan pribadi bagi yang tidak divaksinasi akan dibatasi untuk satu rumah tangga.
  • Wajib mengenakan masker di sekolah.

 

Dengan varian Omicron yang meningkatkan kekhawatiran akan memburuknya situasi kritis di Jerman, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, jika saat ini "Situasinya sangat serius. Jumlah yang terinfeksi berada pada tingkat yang terlalu tinggi,”

Merkel akan meminta komite etika untuk merancang undang-undang vaksinasi wajib, di mana hal ini sempat menjadi perdebatan dengan Bundestag sejak awal tahun baru.

Scholz yang akan dikukuhkan sebagai kanselir baru Jerman pada pekan depan mengatakan, bahwa vaksinasi adalah, "Bagaimana kita keluar dari krisis ini,” dan "Jika kita memiliki tingkat vaksinasi yang lebih tinggi, kita tidak akan membahasnya sekarang,”

Saat ini, tingkat vaksinasi di Jerman tidak sampai 69 persen dari jumlah penduduk dan menjadi salah satu tingkat vaksinasi terendah di Eropa Barat.

Ahli virologi mengatakan sebagian besar lonjakan kasus corona disebabkan resistensi vaksin dan skeptisme oleh sebagain besar masyarakat.

Baca juga: Jerman Punya 925.800 Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini, Akan Lockdown Warga yang Tak Vaksin

Bagaimana situasi pandemi di Jerman?

Tercatat, jumlah orang yang terinfeksi corona saat ini jauh lebih tinggi, sebanyak 74.000 kasus baru pada Kamis (2/12/2021), sedangkan angka kematian jauh lebih rendah dibanding puncak musim dingin tahun lalu.

Kekhawatiran atas varian Omicron baru menjadi perhatian serius saat ini, setelah Jerman mengonfirmasi adanya beberapa kasus. Para ilmuwan sedang bekerja untuk mengumpulkan data tentang bagaimana penularannya dan seberapa efektif vaksin melawannya.

Namun, ada tanda-tanda penularan bisa ditangani di Jerman karena tingkat kejadian selama tujuh hari di antara 100.00 penduduk mengalami tren penurunan selama tiga hari berturut-turut, di mana berdasarkan data terakhir Kamis (2/12/2021) menjadi 439,2 kasus.

Baca juga: Kasus Covid-19 Jerman Naik 400 Per 100.000 Penduduk, PM: Aturan Pembatasan Ketat Tidak Bisa Dihindari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Global
Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Global
Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Global
Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Global
Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Global
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com