Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Diktator Korea Selatan Chun Doo-hwan Meninggal di Usia 90 Tahun

Kompas.com - 23/11/2021, 18:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Chun Doo-hwan, mantan diktator di Korea Selatan dilaporkan meninggal dalam usia 90 tahun, demikian keterangan stafnya.

Menurut penuturan Min Jeong-ki, Chun wafat di kediamannya di Seoul, sebagaimana diberitakan AFP Selasa (23/11/2021).

Menjabat pada September 1980 sampai Februari 1988, Chun membawa Korea Selatan mengalami peningkatan secara ekonomi.

Baca juga: Akhir Hidup Adolf Hitler, Diktator Jerman Era Perang Dunia II

Dia juga menciptakan sejarah karena mengamankan Olimpiade Seoul 1988, dan jadi presiden pertama yang menyerahkan kekuasaan secara damai.

Seorang jenderal di militer "Negeri Ginseng", Chun berkuasa setelah kudeta pasca-pembunuhan Presiden Park Chung-hee pada 1979.

Selama delapan tahun menjabat, Chun Doo-hwan dikenal sebagai sosok diktator yang kerap menghancurkan lawan politiknya.

Dia mendapatkan julukan "Jagal Gwangju". setelah memerintahkan pasukan untuk memadamkan pergerakan massa yang menentang rezimnya.

Pada 1996, dia dinyatakan bersalah atas pengkhianatan dan dijatuhi hukuman mati atas kebijakannya di Gwangju.

Tetapi eksekusinya kemudian dibatalkan setelah mengajukan banding, dan dia dibebaskan karena mendapat grasi presiden.

Baca juga: Akhir Hidup Benito Mussolini, Diktator Italia Era Perang Dunia II

Angka resmi pemerintah korban tewas maupun hilang dalam pembantaian di Gwangju mencapai lebih dari 200 orang, meski aktivis meyakini angkanya jauh lebih banyak.

Chun dan para politisi sayap kanan lainnya menyebut aksi di Gwangju adalah "kerusuhan", dan membantah bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Setelah kematiannya, kantor kepresidenan Korea Selatan menyesalkan karena sampai akhir hayatnya, Chun tidak meminta maaf.

Baca juga: Enes Kanter Dikecam China Setelah Sebut Xi Jinping Diktator Brutal dan Dukung Tibet Merdeka

Tiga aktivis sipil dikutip Yonhap juga mengecam Chun, yang mereka anggap tidak meminta maaf kepada rakyat di Gwangju.

Selama berkuasa, Chun Doo-hwan diketahui pernah lolos dari upaya pembunuhan yang coba dilakukan Korea Utara.

Dalam kunjungan di Myanmar 1983, tiga agen Korea Utara mencoba membunuhnya dengan mengebom lokasi peringatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com