Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Hari Martabat dan Kebebasan, Dubes Ukraina Sampaikan Pesan “Bebas Menciptakan Masa Depan”

Kompas.com - 21/11/2021, 06:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Rilis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ukraina merayakan Hari Martabat dan Kebebasan pada 21 November. Bersamaan dengan peringatan itu, tahun ini Ukraina mengirimkan utusan utama baru ke Indonesia. yaitu Duta Besar Vasyl Hamianin.

Dubes Ukraina untuk Indonesia yang baru ini sudah bertugas di Indonesia kurang lebih sejak satu bulan lalu.

Dalam rangka memperingati Hari Martabat dan Kebebasan Ukraina, dan Hari Pahlawan Indonesia, berikut wawancara dengan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin.

Baca juga: Ukraina Harus Bangun Pagar Perbatasan dengan Rusia-Belarus Sepanjang 2.500 Kilometer

Q: 21 November Ukraina merayakan Hari Martabat dan Kebebasan. Apa yang spesial darinya?

A: Kata-kata "martabat" dan "kebebasan" telah tumbuh dalam jiwa dan darah setiap Ukraina selama berabad-abad perjuangan, untuk kemerdekaan dan kedaulatan tanah kita.

"Kebebasan" berarti apa yang selalu dipertaruhkan, tujuan akhir. Dan "martabat" adalah bagaimana Anda mempertahankannya.

Itu tidak murni simbolis. Sebaliknya, kebebasan dan martabat yang tersapu oleh darah dan kehidupan jutaan patriot adalah gagasan konkret, yang menandakan siapa Anda dan apa Anda untuk negara Anda.

Pada 2013, setelah 22 tahun membangun rumah kita sendiri, Ukraina sekali lagi menghadapi ancaman besar atas kebebasannya, dan bahkan bahaya kehilangan kemerdekaannya.

Meski begitu sekali lagi Ukraina didorong oleh semangat kebebasan, bangkit melawan ketidaksetaraan, penindasan dan korupsi. Karena kita tidak hanya mengingat, tetapi menganggapnya sebagai tugas, kemampuan untuk memutuskan seperti apa Ukraina besok, ke mana kita akan pergi.

Baca juga: Situasi Memanas, Menlu AS dan Perancis Bahas Aktivitas Militer Rusia di Dekat Ukraina

Ukraina berdiri untuk hak asasi manusia dan kebebasan mendasar, membela identitas kami dan nilai-nilai inti yang kami andalkan.

Mengutip Jenderal Soedirman, “Lebih baik di bom atom dari pada tidak merdeka 100 persen”. Seperti orang Indonesia, rakyat Ukraina tidak dan tidak segan-segan mengorbankan diri jika itu untuk kebebasan dan kemerdekaan.

Perjuangan keras orang Ukraina untuk kebebasanlah yang membuat kami bertahan, dan melindungi kemerdekaan kami. Termasuk menghadapi serangan berbahaya dan sengit oleh Federasi Rusia, yang berusaha memperbudak orang-orang Ukraina, yang lahir dengan cahaya kebebasan di hati mereka.

Sejak awal agresi Rusia, lebih dari 13.000 orang Ukraina, baik militer maupun sipil, tewas karena mempertahankan rumah mereka. Ini menunjukkan contoh abadi kepahlawanan dan pengorbanan diri demi Tanah Air, anak-anak kita, dan orang-orang terkasih.

Hingga saat ini, kami telah menerima laporan harian tentang pahlawan yang membayar harga tertinggi – nyawa mereka yang tak ternilai – membela perdamaian dan kesejahteraan bangsa.

Baca juga: Presiden Ukraina Ungkap Hampir 100.000 Tentara Rusia di Perbatasan

Faktanya, kami merayakan Martabat dan Kebebasan Ukraina setiap hari, memperingati para pembelanya, Pahlawannya.

Dan sangat simbolis bagi saya bahwa Hari Pahlawan Indonesia – serta Hari Kemerdekaan – hanya berjarak beberapa hari. Kebetulan? Mungkin…

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com