Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulang Tahun 20 November, Ini Kisah Sepak Terjang Joe Biden

Kompas.com - 20/11/2021, 11:56 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Sky News

KOMPAS.com - Presiden AS Joseph Robinette Biden Jr, lahir di Scranton, Pennsylvania, 20 November 1942.

Akrab disapa Joe Biden, pria yang saat ini genap berumur 79 tahun ini adalah presiden AS tertua.

Dalam sejarahnya, belum pernah ada presiden AS berusia di atas Biden.

Lalu, bagaimana kisah sepak terjang Biden hingga akhirnya bisa menjadi pucuk pimpinan tertinggi di AS?

Baca juga: Biden Klarifikasi Ucapannya tentang Taiwan yang Independen

Dilansir Sky News, karier politiknya dimulai ketika Richard Nixon berada di Gedung Putih dan AS masih mengirim orang ke bulan.

Selama itulah, Biden mengalami banyak penderitaan dan kehilangan banyak anggota keluarga.

Para pendukung mengatakan bahwa pengalaman pahitnya itulah yang membuat dirinya punya empati.

Itulah yang membantunya menang dari saingannya, capres petahana AS, Donald Trump, yang penuh kontroversi.

Jauh sebelumnya, yakni pada 1972, Biden menjadi senator termuda kelima dalam sejarah AS. Beberapa pekan kemudian tragedi menimpa keluarganya.

Dia kehilangan istrinya Neilia, dan putrinya yang berusia satu tahun, Naomi, dalam kecelakaan mobil, yang juga menyebabkan kedua putranya, Hunter dan Beau terluka parah.

Baca juga: KTT Virtual Biden-Xi Jinping, Kedua Pemimpin Sepakati Kemungkinan Pengendalian Senjata

Setelah itu, dia bertekad untuk melihat kedua anak laki-lakinya setiap malam, melakukan perjalanan kereta selama 1,5 jam dari Delaware ke Washington DC, pulang-pergi setiap hari untuk mengucapkan selamat malam kepada mereka.

Ketika orang lain mungkin berantakan ketika menghadapinya, Biden menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidup.

Dia juga menderita aneurisma pada 1988, dan bertahan dalam satu operasi yang berjalan 9 jam untuk menyelamatkan hidupnya.

Kemudian pada 2015, salah satu dari 2 anak laki-laki yang sangat dia cintai, Beau, meninggal karena kanker otak pada usia 46 tahun.

Dengan teguh, Biden telah mengatakan sebagaimana ayahnya sering berkata, "Ukuran seseorang bukanlah seberapa sering dia dirobohkan, tetapi seberapa cepat dia bangun."

Inilah yang membuat Biden rendah hati.

Baca juga: Kepada Xi Jinping, Biden Tolak Aksi Sepihak China Mengubah Taiwan

Hal ini terbukti saat pemilihan. Gaya kampanye Biden lebih merendah, kontras dengan kampanye Trump yang meledak-ledak dan hiperbola.

Mantan presiden Barack Obama bahkan sempat menyebutnya sebagai "wakil presiden terbaik yang pernah dimiliki Amerika".

Sebelumnya, Biden memang sempat mencalonkan diri untuk kandidar presiden Partai Demokrat 2008, sebelum keluar dan bergabung dengan Obama.

Delapan tahun di Gedung Putih berasama Obama, di mana ia sering muncul di sisi presiden, memungkinkan Biden untuk mengklaim sebagian besar warisan Obama.

Ini termasuk pengesahan Undang-Undang Perawatan Terjangkau, serta paket stimulus dan reformasi yang diberlakukan dalam menanggapi krisis keuangan.

Baca juga: KTT AS-China: Biden Minta Xi Pastikan Relasi Dua Negara Tak Mengarah ke Konflik Terbuka

Hubungannya dengan Obama, pria yang sering dia sebut "saudara laki-lakinya", mungkin juga berkontribusi mendorong dukungan abadi dari para pemilih Afrika-Amerika.

Sebagai orang dalam Washington yang sudah lama, Biden memiliki kredensial urusan luar negeri yang kuat, dan membantu menyeimbangkan kurangnya pengalaman eksekutif Obama yang komparatif.

Apa yang disebut "Middle Class Joe" juga dibawa untuk membantu merayu para pemilih "kerah biru" kulit putih yang telah terbukti sebagai kelompok yang sulit untuk dimenangkan Obama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com