Oleh Kartel Tijuana, dia dituding sebagai penculik yang menerima "perintah" dari Kartel Sinaloa. Kartel Sinaloa adalah musuh bebuyutan dari Kartel Tijuana. “Tijuana akan berdarah karena penculik itu,” bunyi pesan ancaman tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: Bangun Rute Narkoba, Kartel Terkuat Meksiko Perluas “Kerajaan Kriminal” di Seluruh Amerika Latin
Tim bulu tangkis putra Indonesia menyabet Piala Thomas 2020 setelah berhasil mengalahkan China di partai final.
Perhelatan partai final Piala Thomas 2020 antara Indonesia dan China berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021) malam waktu Indonesia.
Kemenangan tersebut membuat Piala Thomas kembali ke tanah air setelah 19 tahun lamanya penantian.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: Sejarah BWF, Induk Bulu Tangkis Dunia dari Proses Unifikasi
Media asal Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), pada Senin (18/10/2021) menyebut China tercengang setelah Indonesia juara Piala Thomas 2020.
"Juara bertahan China tercengang di final Piala Thomas pada Minggu setelah dikalahkan telak 3-0 oleh Indonesia di Aarhus, Denmark," tulis SCMP.
Dalam artikel berjudul China stunned in Thomas Cup final as Indonesia end 19-year wait for glory, dikatakan juga bahwa Indonesia mengakhiri puasa gelar Piala Thomas sejak 2002.
SCMP lalu menjabarkan jalannya final Piala Thomas 2020, mulai dari Anthony Sinisuka Ginting yang mengalahkan Lu Guangzu di laga pembuka.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Perekonomian Ambruk, Taliban Bujuk Teknokrat Tidak Tinggalkan Afganistan
Taliban memenggal kepala pemain voli wanita dan mengunggah foto kepalanya di media sosial.
Pemain voli wanita itu bernama Mahjabin Hakimi, yang berprestasi dari Klub Voli Kabul, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Kamis (21/10/2021).
Menurut pelatihnya yang diwawancarai oleh The Persian Independent, Mahjabin Hakimi dipenggal oleh Taliban pada awal Oktober. Laporan pelatih tersebut disebutkan secara anonim.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.