"Kami akan menggunakan pengaruh kami untuk melakukan perubahan sejauh kami mampu."
Amanda Staveley, yang memimpin konsorsium PIF, membantah pengambilalihan itu terkait upaya menjadikan olahraga sebagai upaca pencucian dari isu HAM.
"Mitra kami bukan negara Saudi, ini PIF. Saya butuh empat tahun untuk sampai ke sini dan saya telah bekerja dengan tim hebat," kata Staveley.
"Saya percaya pada penilaian mereka tentang apa yang bagus untuk Newcastle United," ujarnya.
Baca juga: Pasang Boneka Seks di Stadion, Klub Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf
Didukung oleh limpahan duit PIF, konsorsium ini juga terdiri dari PCP Capital Partnersyang dipimpin Staveley dan investor properti asal Inggris, Reuben Brothers.
Amanda Staveley, yang berasal dari Yorkshire, tak bisa melepaskan tentang kekagumannya saat pemodal dari Abu Dhabi mengambilalih klub Manchester City 13 tahun silam, di mana dia juga terlibat di dalamnya.
Kini, setelah pengambilalihan klub Newcastle United selesai, Staveley berkata, "Kami jelas ingin membidik tropi. Itu yang akan dikatakan setiap pemilik klub sepak bola sejak hari pertama."
"Tapi tropi membutuhkan investasi, waktu, kesabaran, dan kerja tim. Untuk sampai ke sana, kami ingin para penggemar memahami dan mempercayai kami dan kami akan mendengarkan suara Anda," ujarnya.
Dari sudut pandang Newcastle United, salah satu agenda utama dirinya adalah merombak struktur klub dan meningkatkan komunikasinya dengan para suporter.
Steve Bruce, yang menyebut dirinya sebagai fans Newcastle United, mengatakan "hanya menginginkan yang terbaik untuk klub, dan jika itu berarti pengambilalihan, maka itu bagus".
Namun dengan pemilik baru yang berusaha membangun ikatan dengan suporternya, posisi manajer berusia 60 tahun itu terancam.
Ditanya tentang masa depan Bruce, Staveley berkata, "Semua pertanyaan itu untuk bulan depan, itu bukan pertanyaan untuk hari ini. Kami ingin melakukan tinjauan dan kami akan kembali ke poin itu."
Dia sebelumnya memuji mantan manajer Newcastle United, Rafael Benitez, ketika dia pertama kali pindah ke klub itu pada 2018.
Namun pelatih asal Spanyol itu membuat awal yang baik dengan Everton musim ini.
Para fans Newcastle United mengatakan mereka menginginkan sosok Conte, eks manajer Juventus, timnas Italia dan Chelsea.
Mantan manajer Chelsea, Frank Lampard, dan mantan manajer Sheffield United, Chris Wilder, juga dilirik.
Bagaimanapun, setelah penampilan yang buruk di awal musim Liga Primer, tujuan terpenting adalah mempertahankan posisi Newcastle United di papan atas.
Namun bagi banyak penggemar, masa depan Newcastle United kini tiba-tiba terlihat lebih cerah.
Baca juga: 3 Negara Klub Pendiri ESL Kompak Lawan European Super League