Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Rusia Kembali Catat Angka Kematian Tertinggi, Ambulans Mengekor di Rumah Sakit

Kompas.com - 09/10/2021, 06:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

MOSKWA, KOMPAS.com - Jumlah kematian harian Covid-19 Rusia kembali melampaui rekor sebelumnya pada Jumat (8/10/2021), ketika negara itu mencatat 936 kematian baru, menurut satuan tugas virus corona negara bagian.

Laporan itu muncul ketika tingkat vaksinasi di Rusia tetap rendah, dan warga negara itu tetap kebal terhadap pengetatan pembatasan meskipun virus menyebar, menurut laporan AP.

Baca juga: Diam-diam Bekerja sebagai Perwira Intelijen, Delapan Anggota Misi Rusia untuk NATO Diusir

Setelah infeksi dan kematian Covid-19 Rusia mulai mengalami peningkatan tajam pada akhir September, pihak berwenang mengaitkan lonjakan tersebut dengan tingkat vaksinasi yang rendah di antara penduduk negara itu.

Pada Selasa (5/10/2021), hampir 33 persen dari populasi 146 juta Rusia telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.

Secara keseluruhan, hanya 29 persen penduduk Rusia yang divaksinasi lengkap, AP melaporkan.

Newsweek melaporkan pada Jumat (8/10/2021), Covid-19 Rusia menandai hari ketiga berturut-turut kematian harian yang melampaui 900.

Sementara Rabu (6/10/2021) adalah hari pertama sejak awal pandemi, kematian Covid-19 Rusia melampaui tolok ukur itu, dengan negara itu mencatat 929 kematian.

Baca juga: Imbas Video Mengerikan di Penjara Rusia Bocor, 5 Pejabat Dipecat

Antrean panjang ambulans telah terbentuk di luar rumah sakit di St Petersburg, ketika sistem kesehatan negara itu berjuang untuk mengimbangi lonjakan tersebut, menurut media Rusia.

Seorang kru ambulans di Vladimir, yang terletak sedikit lebih dari 100 mil sebelah timur Moskwa, dilaporkan membawa satu pasien Covid-19 ke gedung pemerintah setelah tidak dapat menemukan tempat tidurnya di rumah sakit.

Rusia sudah memiliki angka kematian Covid-19 tertinggi di Eropa sepanjang pandemi dengan lebih dari 214.000. Jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi, mengingat cara konservatif pihak berwenang untuk mencatat kematian Covid-19.

Pada Jumat (8/10/2021), satuan tugas pemerintah melaporkan 27.246 kasus baru yang dikonfirmasi. Jumlah itu hanya berkurang sedikit dari jumlah Kamis 27.550, yang merupakan tertinggi sepanjang tahun ini.

Tetapi Kremlin telah mengabaikan gagasan untuk memberlakukan penguncian nasional baru, dan mendelegasikan kekuatan untuk memperketat pembatasan kepada otoritas regional.

Baca juga: Video Mengerikan dari Penjara Rusia Bocor, Narapidana Disiksa dan Diperkosa

Di beberapa wilayah negara itu, termasuk Moskwa dan Sankt Peterburg, kehidupan sebagian besar tetap normal, dengan bisnis beroperasi seperti biasa. Namun mandat masker diberlakukan secara longgar.

Beberapa daerah membatasi kehadiran di acara-acara publik besar dan membatasi akses ke teater, restoran, dan tempat-tempat lain.

Kelonggaran diberikan untuk orang-orang yang telah divaksinasi, baru saja pulih dari Covid-19, atau dites negatif dalam 72 jam sebelumnya. Tapi kritikus berpendapat, bagaimanapun, langkah-langkah ini tidak cukup untuk membendung lonjakan.

Di beberapa daerah, istem perawatan kesehatan Rusia yang besar namun sangat kekurangan dana mulai menunjukkan tanda-tanda kewalahan oleh wabah tersebut.

Secara keseluruhan, gugus tugas Covid-19 Rusia mencatat lebih dari 7,7 juta kasus yang dikonfirmasi dan 214.485 kematian.

Namun, laporan oleh layanan statistik negara bagian Rusia Rosstat bahwa penghitungan kematian terkait virus corona secara surut mengungkapkan angka kematian yang jauh lebih tinggi.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sputnik V Rusia Masih Belum Dapat Izin Penggunaan Darurat dari WHO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com