Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2021, 06:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Taliban memberikan pernyataan setelah mereka tidak menyertakan murid putri dalam pembukaan sekolah di Afghanistan.

Berdasarkan pengumuman yang dikeluarkan kementerian pendidikan, semua murid laki-laki dan guru pria harus kembali ke SMP Sabtu (18/9/2021).

Sekolah tingkat kedua di sana diperuntukkan bagi murid berusia 13 sampai 18 tahun, dan kebanyakan diterapkan secara segregasi.

Baca juga: Taliban Larang Murid Putri SMP untuk Kembali ke Sekolah

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dikutip Bakhtar menyatakan, kelas bagi murid putri SMP akan segera dibuka.

Dilansir BBC, Mujahid berkilah mereka tengah merapatkan isu ini dan akan segera memberikan detil pembagian gurunya.

Selain itu, Mujahid menerangkan milisi juga membahas masalah transportasi bagi murid putri untuk kelas di atasnya.

Meski begitu, murid putri dan orangtua mereka mengeluhkan prospek mereka bisa kembali mendapatkan pendidikan begitu kecil.

"Saya begitu khawatir akan masa depan saya," ujar salah satu siswi, yang bercita-cita menjadi pengacara.

Dia menuturkan setiap hari, dia bangun dan bertanya-tanya kepada dirinya sendiri mengapa dia masih hidup.

Baca juga: Taliban Tutup Kementerian Urusan Perempuan Afghanistan dan Aktifkan Polisi Moral

"Apakah saya harus diam saja di rumah dan menunggu seseorang mengetuk dan melamar saya? Apakah ini hidup menjadi perempuan?" keluhnya.

Sementara orangtuanya mengatakan, ibunya dulu buta huruf sehingga ayahnya terus-menerus mengejeknya. Karena itulah, dia tak ingin anaknya seperti ibunya.

Murid putri lain, berusia 16 tahun dan tinggal di ibu kota Kabul mengungkapkan hidupnya kini sangat hampa.

Baca juga: Taliban Jadi Target Ledakan, 2 Orang tewas di Jalalabad

Dia mengaku cita-citanya menjadi dokter. Tetapi, peraturan baru Taliban membuat impiannya tersebut kandas.

"Saya kira mereka tak ingin wanita diedukasi. Bahkan jika mereka membuka sekolah lagi," ujar siswi yang tak disebutkan namanya itu.

Awal pekan ini, milisi mengumumkan perempuan boleh kembali ke universitas. Namun syaratnya harus dipisah dan mengenakan niqab.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com