Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Top AS Kaget Afghanistan Runtuh dalam 11 Hari

Kompas.com - 19/08/2021, 05:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengatakan, tak ada yang meramal tentara dan pemerintah Afghanistan runtuh secepat itu.

Pada Minggu (15/8/2021), Taliban berhasil menduduki ibu kota Afghanistan, Kabul, dan membuat Presiden Ashraf Ghani kabur.

Milley mengatakan, tiada yang menduga tentara yang dilatih oleh AS dan pemerintah Afghanistan bisa runtuh hanya dalam tempo 11 hari.

Baca juga: Update Proses Evakuasi Sejumlah Negara dari Kabul meski Taliban Janjikan Perdamaian

"Pasukan keamanan Afghanistan memiliki kapasitas, dan maksud saya mereka memiliki pelatihan dan kemampuan untuk membela negara mereka,” kata Milley.

“Ini bermuara pada masalah kemauan dan kepemimpinan,” tambahnya sebagaimana dilansir AFP, Rabu (18/8/2021).

Ketika pemerintah Afghanistan dan tentaranya mengalami kekalahan demi kekalahan saat melawan Taliban, Presiden AS Joe Biden dibanjiri kritik atas keputusannya menarik pasukan dari sana.

Baca juga: Kekhawatiran Rusia hingga China Setelah Kembalinya Taliban di Afghanistan

Sejak mayoritas pasukan AS ditarik dari Afghanistan, Taliban dengan cepat menduduki satu demi satu wilayah negara tersebut.

Puncaknya, kelompok milisi tersebut berhasil menduduki Kabul hanya dalam hitungan hari setelah mereka menduduki ibu kota provinsi pertama di Afghanistan.

Kecepatan Taliban dalam menduduki kota-kota besar tampaknya membuat pemerintah AS lengah.

Baca juga: Taliban Harus Belajar dari Mujahidin dan Dirinya Sendiri

Washington lantas meluncurkan operasi evakuasi cepat bagi warga AS dan beberapa warga Afghanistan diberikan visa khusus memulai pekerjaan bagi pasukan AS.

Sejak Sabtu (14/8/2021), sekitar 5.000 tentara AS telah diterbangkan ke Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul untuk mengatur evakuasi ribuan orang.

Para pengkritik menyalahkan Kementerian Luar Negeri AS, intelijen AS, dan Kementerian Pertahanan AS karena tidak mengantisipasi dan mempersiapkan evakuasi lebih awal.

Baca juga: Rusia Enggan Terburu-buru Akui Taliban sebagai Penguasa Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Global
1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Global
Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Global
Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Global
Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Global
Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Global
Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Global
Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Global
Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Global
WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

Global
Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Global
Rangkuman Hari Ke-842 Serangan Rusia ke Ukraina: Kiriman Paket Bantuan Militer Jerman | Ultimatum Putin Dibalas Zelensky

Rangkuman Hari Ke-842 Serangan Rusia ke Ukraina: Kiriman Paket Bantuan Militer Jerman | Ultimatum Putin Dibalas Zelensky

Global
1,5 Juta Lebih Jemaah Menuju Arafah untuk Prosesi Wukuf

1,5 Juta Lebih Jemaah Menuju Arafah untuk Prosesi Wukuf

Global
Militer AS Hancurkan Radar dan Drone Kapal Houthi

Militer AS Hancurkan Radar dan Drone Kapal Houthi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com