Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Ibrahim Ajukan Mosi Tak Percaya kepada PM Malaysia Muhyiddin Yassin

Kompas.com - 30/07/2021, 15:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Anwar Ibrahim dilaporkan mengajukan mosi tidak percaya kepada Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.

Mosi itu diberikan setelah kerajaan menegur pernyataan Menteri Hukum Takiyuddin Hassan tentang pencabutan status darurat Covid-19.

Anggota parlemen dari Port Dickson menggelar konferensi pers secara daring, setelah pertemuan ditunda hingga dua kali.

Baca juga: Pakatan Harapan Pilih Anwar Ibrahim sebagai Calon PM Malaysia di Pemilu Dini

Tokoh oposisi senior itu mengatakan, PM Muhyiddin Yassin sudah melakukan pengkhianatan terhadap institusi kerajaan.

Sebabnya, pencabutan itu dianggap melanggar kewenangan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah.

Anwar juga mengkritik Takiyuddin yang mengumumkan pencabutan tersebut tanpa mendapat persetujuan kerajaan, dan dianggap menyesatkan parlemen.

Dilansir World of Buzz Kamis (29/7/2021), Sultan Abdullah ingin agar pencabutan itu dibawa dahulu ke sidang parlemen.

"Media Istana Negara juga telah menegur keras perilaku kasar dan khianat Takiyuddin Hassan dalam mencabut aturan darurat pada 21 Juli," terangnya.

Karena itu, Anwar menyatakan dia mengajukan permohonan mosi tidak percaya supaya Muhyiddin Yassin dimakzulkan dari jabatannya.

Baca juga: Makin Terjepit, PM Malaysia Didesak Mundur oleh Sekutu dan Raja


Selain Anwar Ibrahim, mantan PM Mahathir Mohamad menuding pemerintahan Muhyiddin sudah berbohong kepada parlemen saat mencabut status darurat.

Dalam rilis yang dibuatnya, mantan PM berusia 96 tahun tersebut berujar Muhyiddin tak punya kewenangan untuk mencabut kondisi darurat.

"Tapi dia tetap mengumumkannya seakan yang mempunyai kekuasaan, padahal mandat itu berada di tangan raja selama masa darurat," kritik Mahathir.

Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Diminta Mundur, Dianggap Gagal Tangani Covid-19

Politisi berjuluk Dr M itu menerangkan, meski Takiyuddin yang mengumumkan, Muhyiddin tidak bisa lepas dari tanggung jawab.

"Jelas Tan Sri Muhyiddin bertanggung jawab atas tindakan memalukan ini, begitu juga dengan anggota kabinet lainnya," terangnya.

Mahathir Mohamad pun menyerukan supaya Muhyiddin meletakkan jabatan diikuti dengan seluruh anggota kabinetnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com