Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jerman: Sirine Peringatan Modern Mati, Biarawan Bunyikan “Lonceng Badai” Abad Pertengahan

Kompas.com - 27/07/2021, 19:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Penyelidikan terbaru bencana banjir bandang di Jerman bulan ini mengungkap, sistem alarm modern berteknologinya mati dan gagal memberi peringatan.

Namun, seorang biarawan menggunakan sistem lonceng badai abad pertengahan untuk memperingatkan orang-orang akan banjir.

Baca juga: UPDATE Banjir Jerman: 180 Orang Tewas, 150 Hilang, Sirkuit F1 Jadi Pusat Bantuan

The Church Times pada Selasa (27/7/2021) dalam laporannya mengungkapkan sistem peringatan dini modern gagal berfungsi di Beyenburg, saat kota di Jerman pada 14 Juli.

Surat kabar Wuppertaler Rundschau melaporkan Bruder Dirk, seorang anggota Ordo Salib di Biara Steinhaus di Beyenburg, membunyikan lonceng badai untuk memperingatkan orang-orang.

Insider melaporkan dering peringatan lonceng badai abad pertengahan itu akhirnya berhasil "memperingatkan banyak penduduk setempat."

The Church Times melaporkan bahwa lonceng itu telah dipasang sebagai sistem peringatan sejak Abad Pertengahan.

Jerman telah berjuang melawan banjir dahsyat yang telah menewaskan setidaknya 180 orang.

Kanselir Angela Merkel sebelumnya membela sistem peringatan bencana Jerman yang mendapat kritik luas setelah banjir mematikan pertengahan bulan ini.

Berbicara selama kunjungan ke negara bagian Rhine-Westphalia Utara yang dilanda banjir pada Selasa (20/7/2021), Merkel mengeklaim Jerman memiliki "sistem peringatan yang sangat baik".

Namun dia menjanjikan tinjauan menyeluruh tentang peringatan bencana "apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil" setelah bencana alam tersebut.

Baca juga: Reporter TV Jerman Dipecat Setelah Tertangkap Kamera Warga Hanya Berpura-pura Bantu Banjir

Jerman kata dia juga akan membahas penggunaan sistem peringatan banjir via seluler di masa depan, menyusul kritik bahwa orang-orang di daerah yang terkena dampak tidak cukup diperingatkan tentang bahaya tersebut.

Di bawah sistem federal Jerman, Layanan Cuaca dan Kantor Federal untuk Perlindungan Penduduk dan Bencana telah menyampaikan informasi dengan cepat kepada pemerintah daerah.

Masalahnya menurut Merkel, pemerintah daerah tidak dapat segera mengevakuasi orang sebelum air naik dengan cepat.

Menurut sistem federal Jerman, 16 negara bagian dibebaskan mengatur tanggapan terhadap peringatan bencana, dan mengoordinasikan upaya dengan kantor perlindungan sipil dan pemadam kebakaran.

“Anda dapat berdebat lama tentang mekanisme peringatan,” kata Merkel, sambil menekankan bahwa aplikasi ponsel negara itu, Nina, telah bekerja sesuai rencana dalam menghadapi bencana yang akan datang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com