Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-China Akan Gelar Pertemuan, Berharap dapat Ciptakan Stabilitas Hubungan

Kompas.com - 22/07/2021, 20:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

 

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman akan melakukan perjalanan ke China akhir pekan ini untuk mengatasi hubungan yang memburuk.

Perjalanan Sherman akan terus berlanjut di tengah masalah AS-China terkait hak asasi manusia dan keamanan siber.

Pihak AS dan China telah mengumumkan pada Rabu (21/7/2021) bahwa pertemuan tinggi kedua negara itu diperlukan untuk mencoba membawa stabilitas hubungan yang sering disebutkan memiliki dampak besar kepada dunia.

Baca juga: Diplomat AS, China, dan Rusia Desak Kerja Sama, tapi Masih Bertikai

Kompas.com melansir AFP pada Kamis (22/7/2021), Sherman di China akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Xie Feng, utusan utama hubungan AS-China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa pemerintah berharap pertemuan antara pejabat tinggi itu dapat menunjukkan kepada China "seperti apa persaingan bertanggung jawab dan sehaat itu"

"Kami menyambut persaingan yang ketat, tetapi kami juga memastikan bahwa arena bermainnya seimbang dan yang terpenting bahwa kompetisi tidak mengarah pada konflik. Kami ingin memastikan bahwa ini adalah hubungan yang memiliki batasan," terang Price.

Sementara, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa mereka menyambut kesempatan untuk "konsultasi" atas berbagai masalah.

Namun, ia memperingatkan Sherman bahwa upaya untuk membahas "urusan dalam negeri China" mulai dari Xinjiang dan Taiwan akan percuma.

Baca juga: Afrika Berpotensi Jadi Medan Perang AS-China, Kenapa?

"China akan menjelaskan kepada AS tentang prinsipnya dalam membangun hubungan China-AS, dan sikap tegas dalam mengamankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami sendiri," ungkap Zhao.

Perjalanan pejabat AS itu dilakukan pada 25-26 Juli untuk melakukan pertemuan di Tianjin, sebuah kota pelabuhan di timur laut China, bukan di Beijing.

Selain Sherman, John Kerry, mantan menteri luar negeri AS yang sekarang menjadi utusan iklim AS, adalah satu-satunya pejabat senior lain dari pemerintahan Joe Biden yang sudah pernah mengunjungi China.

Penyebabnya adalah karena AS dan China, dua negara penghasil emisi terbesar dunia telah berjanji untuk bekerja sama dalam krisis planet, terlepas dari perbedaan mereka.

Kala itu, Kerry juga tidak mengadakan pembicaraan di Beijing, tetapi bertemu dengan pejabat China di Shanghai, di mana hanya ada sedikit penampilan publik dari mantan senator yang biasanya ramah media.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Biden, telah bertemu pada Maret di Alaska dengan Wang dan pejabat tinggi Yang Jiechi dalam pertemuan yang tampak tegang, di mana pihak China mencaci maki Amerika Serikat di depan kamera.

Baca juga: Menlu AS: China Bertindak Agresif di Luar Negeri

Konflik AS-China

Sejak pekan lalu, AS secara terbuka menuduh China melakukan peretasan besar-besaran pada Microsoft Exchange pada Maret, dan mengeluarkan peringatan penasihat bisnis tentang risiko di Hong Kong.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com