WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman akan melakukan perjalanan ke China akhir pekan ini untuk mengatasi hubungan yang memburuk.
Perjalanan Sherman akan terus berlanjut di tengah masalah AS-China terkait hak asasi manusia dan keamanan siber.
Pihak AS dan China telah mengumumkan pada Rabu (21/7/2021) bahwa pertemuan tinggi kedua negara itu diperlukan untuk mencoba membawa stabilitas hubungan yang sering disebutkan memiliki dampak besar kepada dunia.
Baca juga: Diplomat AS, China, dan Rusia Desak Kerja Sama, tapi Masih Bertikai
Kompas.com melansir AFP pada Kamis (22/7/2021), Sherman di China akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Xie Feng, utusan utama hubungan AS-China.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa pemerintah berharap pertemuan antara pejabat tinggi itu dapat menunjukkan kepada China "seperti apa persaingan bertanggung jawab dan sehaat itu"
"Kami menyambut persaingan yang ketat, tetapi kami juga memastikan bahwa arena bermainnya seimbang dan yang terpenting bahwa kompetisi tidak mengarah pada konflik. Kami ingin memastikan bahwa ini adalah hubungan yang memiliki batasan," terang Price.
Sementara, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa mereka menyambut kesempatan untuk "konsultasi" atas berbagai masalah.
Namun, ia memperingatkan Sherman bahwa upaya untuk membahas "urusan dalam negeri China" mulai dari Xinjiang dan Taiwan akan percuma.
Baca juga: Afrika Berpotensi Jadi Medan Perang AS-China, Kenapa?
"China akan menjelaskan kepada AS tentang prinsipnya dalam membangun hubungan China-AS, dan sikap tegas dalam mengamankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami sendiri," ungkap Zhao.
Perjalanan pejabat AS itu dilakukan pada 25-26 Juli untuk melakukan pertemuan di Tianjin, sebuah kota pelabuhan di timur laut China, bukan di Beijing.
Selain Sherman, John Kerry, mantan menteri luar negeri AS yang sekarang menjadi utusan iklim AS, adalah satu-satunya pejabat senior lain dari pemerintahan Joe Biden yang sudah pernah mengunjungi China.
Penyebabnya adalah karena AS dan China, dua negara penghasil emisi terbesar dunia telah berjanji untuk bekerja sama dalam krisis planet, terlepas dari perbedaan mereka.
Kala itu, Kerry juga tidak mengadakan pembicaraan di Beijing, tetapi bertemu dengan pejabat China di Shanghai, di mana hanya ada sedikit penampilan publik dari mantan senator yang biasanya ramah media.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Biden, telah bertemu pada Maret di Alaska dengan Wang dan pejabat tinggi Yang Jiechi dalam pertemuan yang tampak tegang, di mana pihak China mencaci maki Amerika Serikat di depan kamera.
Baca juga: Menlu AS: China Bertindak Agresif di Luar Negeri
Sejak pekan lalu, AS secara terbuka menuduh China melakukan peretasan besar-besaran pada Microsoft Exchange pada Maret, dan mengeluarkan peringatan penasihat bisnis tentang risiko di Hong Kong.
Senat AS juga memilih untuk melarang impor dari Xinjiang karena ada kecurigaan praktik kerja paksa yang melibatkan Muslim Uighur.
China mengecam apa yang disebutnya kampanye "buatan" oleh Amerika Serikat, yang mengumpulkan sekutu, termasuk NATO, untuk membuat kecaman bersama, yang jarang terjadi atas serangan dunia maya.
Seperti Blinken, Sherman berusaha menunjukkan upaya persatuan dengan melakukan perjalanan ke Jepang, Korea Selatan, dan Mongolia sebelum ke Tianjin.
Baca juga: Tangkal Ancaman China, AS Bersama Jepang dan Perancis Gelar Latihan Militer
Joe Biden sebagian besar mempertahankan sikap hawkish terhadap China, seperti pendahulunya, Donald Trump, dengan pembuat kebijakan AS lintas partai mengatakan bahwa Beijing yang semakin tegas adalah tantangan utama bagi Amerika Serikat.
Namun, Biden telah menjanjikan pendekatan yang lebih fokus untuk bekerja sama dengan sekutu di China dan telah melunakkan pernyataan yang lebih pedas dari Trump di akhir masa jabatan.
Kementerian Luar Negeri juga mengumumkan Sherman akan melanjutkan perjalanan ke Oman, setelah dari China.
Kesultanan Teluk telah menjadi perantara utama bagi AS dan Iran berdiplomasi, di mana Sherman terlibat erat di bawah pemerintahan mantan presiden Barack Obama, kala itu.
Baca juga: Lawan Pengaruh China, AS dan India Sepakati Pakta Pertahanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.