KOMPAS.com – Virus corona varian Delta menyebar dengan sangat cepat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Kondisi ini mencerminkan kekurangan pasokan vaksin bagi kelompok masyarakat miskin dan kelompok paling rentan di dunia.
Penyebaran varian Delta yang cepat ini sekaligus rintangan menjadi utama bagi perekonomian ingin segera dipulihkan setelah babak belur dihantam pandemi.
Baca juga: Malta Jadi Negara Eropa Pertama Terapkan Larangan Masuk Tanpa Vaksin Covid-19 Penuh
Pada Minggu (11/7/2021), Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengaku khawatir mengenai kondisi tersebut sebagaimana dilansir AFP.
"Kami sangat prihatin dengan varian Delta dan varian lain yang bisa muncul dan mengancam pemulihan," kata Yellen setelah pertemuan G20 di Venesia, Italia.
"Kita adalah ekonomi global yang terhubung, apa yang terjadi di bagian mana pun di dunia memengaruhi semua negara lain,” sambung Yellen.
Dia menambahkan, belahan dunia yang kurang beruntung diperkirakan menjadi wilayah yang paling menderita akibat perekonomian yang terpukul.
Baca juga: Final Euro 2020 Dikhawatirkan Jadi Pemicu Penyebar Covid-19 Varian Delta
Di kota adat San Martin Jilotepeque, Guatemala, toko-toko tutup dan jalan-jalan sepi karena sekitar 90.000 penduduk di-lockdown untuk mengekang penyebaran virus corona.
Bagi orang-orang kota itu, penerapan lockdown bukannya tanpa biaya.
"Kami memiliki tagihan yang harus dilakukan, biaya sewa, dan anak-anak untuk dibiayai," kata seorang warga Bartolome Chocoj.
"Jika kami tidak mati karena Covid-19, kami akan mati karena kelaparan," tutur Chocoj.
Baca juga: Jadi Klaster Covid-19, Kontes Ratu Kecantikan Thailand Diinvestigasi
Jumlah kematian akibat Covid-19 secara global mencapai empat juta kematian.
Perjuangan melawan virus corona makin diperumit oleh munculnya varian baru yang lebih menular.
Varian baru ini membuat lonjakan kasus Covid-19 di negara-negara yang telah berhasil melewati fase awal pandemi.
Australia memberlakukan kembali pembatasannya untuk sejumlah kota baru-baru ini. Pada Minggu, Sydney melaporkan satu kematian akibat Covid-19.