Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan di Balik Maraknya Sponsor Merek China di Euro 2020

Kompas.com - 11/07/2021, 17:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

"Para penonton China menyambut hal ini mengingat betapa populernya sepak bola di negara tersebut," jelas Kerry.

Baca juga: Presiden Uni Eropa Jagokan Italia di Final Euro 2020 Lawan Inggris

Iklan merek China dalam bahasa Mandarin

Meski banyak penduduk China antusias dengan sepak bola, tim nasional China sendiri menempati peringkat 75 di dunia. Terakhir kali timnas China berlaga di Piala Dunia pun sudah hampir 20 tahun lalu, pada 2002.

Apakah menjadi sponsor turnamen besar seperti Piala Eropa dapat diartikan sebagai kejayaan bagi China?

Boleh jadi, kata Joe de Kwant Stoner, direktur pemasaran di perusahaan Big Orange Media asal Inggris. Namun, bukan hanya itu satu-satunya tujuan.

"Kesadaran pada merek adalah segalanya," kata dia.

"Tidak ada promosi yang benar-benar menjelaskan produk atau layanan. Ini murni soal menyebut merek tersebut berulang kali. Anak saya yang berusia delapan tahun kini menyebut nama merek itu karena dia mendengarnya dalam siaran."

Hal ini, tambahnya, juga merupakan bukti dari kekuatan iklan di TV.

"Ada lonjakan besar dalam periklanan online dan seberapa lama orang menghabiskan waktu di dunia maya. Di sisi lain ruang media iklan di luar rumah telah banyak menciut selama 15 bulan terakhir," tutur Stoner.

"Piala Eropa menyediakan peluang untuk mendapatkan audiens pasar secara massal yang sesungguhnya. Sudah lama khalayak belum melihat hal semacam ini lagi," imbuhnya.

Praktisi periklanan sekaligus pendiri Make Love Not Porn yang campuran China, Cindy Gallop, mengatakan ada pesan penting di balik pesan yang disiarkan.

"Dalam skenario di mana kita perlu menghentikan kebencian terhadap orang Asia di setiap negara, saya pikir bagus ada merek-merek China sebagai bagian dari pemandangan familiar untuk menduniakan bahasa sepak bola," ujarya.

"Saya sendiri kaget melihat iklan China—khususnya yang berbahasa Mandarin...tapi itu benar-benar masuk akal," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com