Ghani bertemu dengan sejumlah pejabat Kongres, CIA, dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam kunjungan dua harinya ke Washington.
Pemerintah AS berharap Ghani dan kabinetnya dapat mencapai negosiasi dengan Taliban tentang pembagian kekuasan, tetap waktu.
"Departemen Pertahanan banyak berinvestasi dalam keamanan dan stabilitas Afghanistan dan dalam mengejar penyelesaian negosiasi untuk mengakhiri perang," kata Austin kepada Ghani dan Abdullah di Pentagon.
Pejabat Demokrat teratas di Kongres, Nancy Pelosi, juga menunjukkan bahwa tidak ada jalan untuk membatalkan keputusan menarik seluruh pasukan AS.
Bertemu dengan Ghani, Pelosi menekankan akan adanya bantuan kemanusiaan di masa depan ke negara itu "saat kita memasuki fase baru dari hubungan itu."
Baca juga: Berencana Tarik Pasukan AS, Biden Segera Bertemu Presiden Afghanistan
Penarikan pasukan AS yang berjumlah sekitar 2.500 tentara dan 16.000 kontraktor sipil di Afghanistan yang dimulai pada awal tahun ini, sebagian besar dapat diselesaikan pada Juli.
Situasi penarikan pasukan AS di Afghanistan itu banyak yang membandingkannya dengan penarikan pasukan AS dari Vietnam pada 1973.
Setelah penarikan itu, pemerintah Vietnam Selatan yang didukung Washington jatuh ke pasukan Vietnam Utara dalam waktu 2 tahun.
"Narasi palsu tentang pengabaian itu salah," kata Ghani sebelum pertemuannya dengan Austin.
Dia menambahkan bahwa prediksi seperti laporan intelijen tentang kemungkinan pengambilalihan Taliban "semuanya salah."
Biden diperkirakan akan kembali memberikan bantuan miliaran dolar AS untuk Afghanistan, dan membuat pengaturan untuk kontraktor sipil AS.
Baca juga: Banyak Tentara Jadi Korban Lawan Taliban, Presiden Afghanistan Copot Menhan dan Mendagri
Pemerintah AS juga sedang menyusun rencana untuk mengevakuasi sekitar 18.000 penerjemah Afghanistan dan lainnya yang bekerja untuk pasukan AS dan yang berada di bawah ancaman pribadi dari Taliban.
Isu penting lainnya adalah bagaimana menjamin keamanan diplomat AS yang tetap berada di negara itu. Kontingen besar Marinir AS diperkirakan akan tetap melindungi kedutaan AS di Afghanistan.
Sementara itu, Washington sedang dalam pembicaraan dengan Turki untuk mengamankan bandara ibu kota Kabul.
Amerika Serikat juga akan menyediakan 3 juta dosis vaksin virus corona Johnson & Johnson ke Afghanistan untuk dikirim paling cepat pekan depan, menurut juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.
Andrew Watkins, pakar Afghanistan di International Crisis Group melihat tujuan utama Ghani di Washington adalah untuk menunjukkan bahwa Biden masih mendukungnya.
"Ghani tidak memiliki banyak legitimasi domestik. Legitimasinya mungkin lebih pada sumber lain atau faktor lain, misalnya dari pengakuan dan dukungan internasional," kata Watkins.
Baca juga: PBB: Afghanistan Terancam Hadapi Peningkatan Kekerasan saat Penarikan Pasukan AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.