WARSAWA, KOMPAS.com - Rangkaian serangan siber yang menargetkan ribuan pengguna email Polandia, termasuk pejabat pemerintah, diduga berhubungan dengan kelompok peretas Rusia.
Hal ini sudah dikonfirmasi dinas intelijen Polandia.
"Temuan Badan Keamanan Dalam Negeri dan Dinas Kontra Intelijen Militer menunjukkan bahwa kelompok UNC1151 berada di balik serangan siber yang melanda Polandia," ujar juru bicara Menteri Koordinator Layanan Khusus Polandia Stanis?aw Zaryn, Selasa (22/6/2021).
"Dinas rahasia memiliki informasi yang dapat diandalkan, yang menghubungkan kelompok ini dengan kegiatan dinas rahasia Rusia," tambahnya.
?aryn menyebut, tindakan kelompok peretas UNC1151 Rusia di masa lalu, membuat pejabat Polandia percaya serangan terhadap Polandia jadi bagian dari "upaya yang lebih besar", yakni untuk mengacaukan negara-negara Eropa Tengah.
Dilansir The Hill, serangan baru-baru ini sudah menyasar 4 ribu pengguna email Polandia.
Lebih dari 100 di antaranya adalah email mantan dan anggota pemerintah nasional Polandia. Mulai dari senator, pejabat pemerintah lokal, dan lainnya.
Baca juga: Data Pribadi 4,5 Juta Pelanggan Maskapai di Asia Bocor dalam Serangan Siber
Yang menjadi sasaran peretas di antaranya kepala kantor perdana menteri Polandia, Micha? Dworczyk.
?aryn mengatakan, ada login asing yang digunakan untuk mengakses email Dworczyk. Beberapa email phishing yang punya potensi bahaya, juga dikirim ke akun tersebut.
Peretas Rusia juga menargetkan mereka yang bekerja untuk organisasi non-pemerintah dan kelompok media.
Baca juga: Kena Ransomware, Perusahaan Ini Bayar Tebusan Bitcoin Senilai Rp 156 Miliar
Zaryn mengatakan, pemerintah Polandia sudah memberi tahu negara-negara anggota NATO tentang insiden peretasan ini
Serangan itu terjadi saat Rusia berada di bawah tekanan internasional yang semakin meningkat, menyusul adanya serangan siber yang terkait dengan pemerintahannya dan kelompok yang beroperasi dari dalam negeri.
Sebelumnya, Badan intelijen AS mengaitkan pemerintah Rusia dengan peretasan SolarWinds awal tahun ini. Serangan ini membahayakan sembilan lembaga federal dan 100 organisasi di sektor swasta.
Baca juga: Setelah Biden-Putin Bertemu, Dubes Rusia untuk AS kembali Bertugas
Kelompok kriminal siber Rusia juga telah dikaitkan dengan serangan ransomware baru-baru ini, termasuk di Colonial Pipeline dan JBS USA, yang secara signifikan mengganggu rantai pasokan penting.
Presiden AS Joe Biden pun sudah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia pada April lalu, buntut dari peretasan SolarWinds.
Biden juga menyampaikan keprihatinannya seputar masalah keamanan siber dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, selama pertemuan puncak mereka di Swiss pekan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.