Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Inggris dan Studi Baru Dukung Penyelidikan AS Soal Teori Covid-19 Bocor dari Laboratorium

Kompas.com - 31/05/2021, 15:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

Anggota DPR AS dari Partai Republik (GOP) Steve Scalise dan lebih dari 200 rekan partainya juga meminta Nancy Pelosi (Ketua DPR AS), mengarahkan komite yang dipimpinnya dari Partai Demokrat untuk menyelidiki keterlibatan China dalam menyebabkan pandemi Covid-19.

Dalam sebuah surat kepada Ketua DPR Demokrat itu, Partai Republik mengatakan ada “bukti yang menguatkan (teori) pandemi dimulai di laboratorium China dan Partai Komunis China (PKC) menutupinya.”

Jika itu masalahnya, PKC disebut bertanggung jawab atas kematian hampir 600.000 orang AS dan jutaan lainnya di seluruh dunia.

“Pertanyaan-pertanyaan tentang tanggung jawab PKC ini bukanlah pengalihan, seperti yang Anda klaim secara salah,” bunyi surat itu.

Baca juga: AS Desak WHO Transparan soal Investigasi Asal-usul Covid-19

Studi manipulasi laboratorium

Sementara itu, sebuah studi baru dari Inggris yang mengejutkan, mengklaim para ilmuwan China menciptakan Covid-19 di laboratorium Wuhan.

Ilmuwan China kemudian disebut mencoba menutupi jejak, dengan versi rekayasa terbalik virus agar tampak seperti berevolusi secara alami dari kelelawar.

Penulis studi itu, Profesor Inggris Angus Dalgleish dan ilmuwan Norwegia Dr Birger Sorensen, menulis bahwa pihaknya telah memiliki ‘prima facie evidence dari rekayasa retro di China' selama setahun.

Tetapi temuan itu diabaikan oleh akademisi dan jurnal besar.

Dr Dalgleish adalah profesor onkologi di St George's University, London. Dia terkenal karena terobosannya menciptakan “vaksin HIV” pertama.

Pengobatannya berhasil mengobati pasien yang didiagnosis dan membiarkan mereka berhenti minum obat selama berbulan-bulan.

Sementara Dr Sorensen, adalah seorang ahli virus, dan ketua perusahaan farmasi, Immunor. Dia mengembangkan kandidat vaksin virus corona Biovacc-19. Dalgleish juga memiliki saham di perusahaan tersebut.

Baca juga: 14 Negara Menyatakan Kekhawatiran atas Studi WHO tentang Asal-usul Covid-19 di Wuhan

Tuduhan mengejutkan dalam studi tersebut termasuk tuduhan “penghancuran yang disengaja, penyembunyian atau pencemaran data” di laboratorium China.

Laporan itu juga mencatat pembungkaman dan hilangnya ilmuwan di negara komunis yang angkat bicara.

Jurnal, yang diperoleh oleh Daily Mail, mengguncang kalangan komunitas ilmiah. Pasalnya sebagian besar ahli hingga saat ini dengan tegas membantah asal-usul Covid-19, tidak lain merupakan infeksi alami yang melompat dari hewan ke manusia.

Saat menganalisis sampel Covid-19 tahun lalu dalam upaya membuat vaksin, Dalgleish dan Sorensen menemukan “sidik jari unik” pada virus, yang mereka katakan hanya muncul dari manipulasi di laboratorium.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com