Sekitar 258 bangunan, terdiri dari 1.042 perumahan dan unit komersial hancur total, kata pihak berwenang di Gaza. Sementara PBB mengatakan, setidaknya 6.000 orang kehilangan tempat tinggal.
PBB juga berkata telah mengeluarkan jutaan dollar AS untuk bantuan kemanusiaan, dan negara-negara lain seperti Qatar, Mesir, serta AS telah menjanjikan bantuan jutaan dollar lebih.
Konvoi bantuan kini telah memasuki Gaza dari Israel dan Mesir, tetapi Israel bersikeras bantuan rekonstruksi disalurkan melalui Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat, sehingga tidak ada yang sampai ke Hamas.
Israel juga melakukan kontrol ketat pada barang-barang apa saja yang bisa memasuki wilayah berpenduduk sekitar dua juta orang tersebut, untuk membatasi kemampuan Hamas membangun persenjataan lagi.
Israel bersikeras bahwa penyumbang hanya mendanai proyek menggunakan pipa plastik untuk air dan limbah, karena khawatir Hamas akan memafaatkan logam untuk membuat roket.
Namun pabrik yang membuat pipa plastik seperti itu di luar Gaza rusak akibat serangan Israel bulan ini.
Baca juga: Biden Janji Bangun Ulang Gaza yang Hancur Lebur akibat Konflik Israel-Palestina
Kalaupun pertempuran di dalam dan sekitar Gaza telah berakhir, ketegangan masih membara di Yerusalem timur yang dicaplok Israel dan Tepi Barat yang mereka duduki.
Hanya beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang pada Selasa (25/5/2021), pasukan Israel membunuh seorang pemuda Palestina dalam penangkapan di dekat kota Ramallah, Tepi Barat.
Sehari sebelumnya pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina berusia 17 tahun, setelah dia diduga menikam dua orang Israel termasuk seorang tentara, di Yerusalem.
Menyusul pembicaraan di Ramallah dengan presiden Palestina Mahmud Abbas pada Selasa, Blinken berjanji Washington akan memperbaiki hubungan dan membuka kembali konsulat AS di Yerusalem timur, untuk pertama kalinya sejak Donald Trump menutupnya pada 2019.
Dia juga mengapungkan kemungkinan melanjutkan upaya mencapai solusi dua negara dalam jangka panjang.
Baca juga: Palestina-Israel: Bantuan Kemanusiaan Pertama Tiba, tapi Rekonstruksi Gaza Butuh Bertahun-tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.