"Kami sudah melihatnya dalam serangan-serangan sebelumnya, tetapi skala penargetan warga sipil kali ini di Jalur Gaza jauh lebih tinggi," terangnya pada Al Jazeera.
Ia juga menyebut dukungan Amerika Serikat dan Uni Eropa serta inkompetensi dari para pemimpin Arab memungkinkan Israel menerapkan taktik semacam itu.
Di kubu seberang, 12 orang tewas di Israel akibat tembakan roket dari Gaza.
Abu Ramadan melanjutkan, tujuan di balik serangan seperti di kawasan kelas atas Jalan Al Wehda yang menewaskan 42 orang termasuk 10 anak-anak dan 16 wanita, adalah membuat orang-orang menentang tindakan kelompok bersenjata seperti Hamas di Gaza.
"Target-target ini, yang tak terkira secara langsung memengaruhi warga sipil, bertujuan merusak reputasi kelompok bersenjata dengan menciptakan keretakan dalam dukungan mereka."
"Mendorong orang-orang Palestina agar berhenti menembakkan roket ke Israel berarti kehilangan dukungan rakyat, dan itulah yang menjadi andalan Israel," paparnya.
Baca juga: Pengakuan Mantan Pilot AU Israel: Kamilah Teroris Sebenarnya
Sementara itu Gideon Levy kolumnis di harian Israel Haaretz mengungkapkan, bombardir serangan udara Israel di gedung-gedung tinggi bertujuan membuat pertunjukan spektakuler di televisi.
"Gedung-gedung tinggi yang dibombardir adalah pertunjukan bagus. Ini satu-satunya adegan yang disiarkan tv Israel berulang kali," katanya pada Al Jazeera.
"Robohnya gedung-gedung tinggi adalah sesuatu yang sangat fotogenik. Ini menunjukkan betapa kuatnya Israel, dan betapa pilot Israel begitu canggih dengan merobohkan seluruh gedung menggunakan satu atau dua rudal."
"Israel selalu bangga bisa menargetkan ruangan tertentu di apartemen tertentu di lantai tertentu dan mengebomnya. Tapi Israel melakukannya karena bisa, dan tidak ada yang menghentikannya."
Konflik Israel Palestina terkini hingga Kamis (20/5/2021) telah menewaskan setidaknya 227 warga Palestina termasuk 64 anak-anak.
Lebih dari 1.500 orang luka-luka akibat konflik Israel dan Palestina 2021. Para pengamat menyebut kali ini adalah serangan terparah yang pernah dilakukan Israel di Gaza.
Baca juga: Israel-Palestina Hari Ini: Serangan Terparah di Gaza, DK PBB Rapat Darurat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.