Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi Rahasia Israel di Balik Penghancuran Gedung-gedung Utama Gaza

Kompas.com - 20/05/2021, 17:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Al Jazeera

"Kami sudah melihatnya dalam serangan-serangan sebelumnya, tetapi skala penargetan warga sipil kali ini di Jalur Gaza jauh lebih tinggi," terangnya pada Al Jazeera.

Ia juga menyebut dukungan Amerika Serikat dan Uni Eropa serta inkompetensi dari para pemimpin Arab memungkinkan Israel menerapkan taktik semacam itu.

Di kubu seberang, 12 orang tewas di Israel akibat tembakan roket dari Gaza.

Abu Ramadan melanjutkan, tujuan di balik serangan seperti di kawasan kelas atas Jalan Al Wehda yang menewaskan 42 orang termasuk 10 anak-anak dan 16 wanita, adalah membuat orang-orang menentang tindakan kelompok bersenjata seperti Hamas di Gaza.

"Target-target ini, yang tak terkira secara langsung memengaruhi warga sipil, bertujuan merusak reputasi kelompok bersenjata dengan menciptakan keretakan dalam dukungan mereka."

"Mendorong orang-orang Palestina agar berhenti menembakkan roket ke Israel berarti kehilangan dukungan rakyat, dan itulah yang menjadi andalan Israel," paparnya.

Baca juga: Pengakuan Mantan Pilot AU Israel: Kamilah Teroris Sebenarnya

Pengeboman fotogenik

Sementara itu Gideon Levy kolumnis di harian Israel Haaretz mengungkapkan, bombardir serangan udara Israel di gedung-gedung tinggi bertujuan membuat pertunjukan spektakuler di televisi.

"Gedung-gedung tinggi yang dibombardir adalah pertunjukan bagus. Ini satu-satunya adegan yang disiarkan tv Israel berulang kali," katanya pada Al Jazeera.

"Robohnya gedung-gedung tinggi adalah sesuatu yang sangat fotogenik. Ini menunjukkan betapa kuatnya Israel, dan betapa pilot Israel begitu canggih dengan merobohkan seluruh gedung menggunakan satu atau dua rudal."

"Israel selalu bangga bisa menargetkan ruangan tertentu di apartemen tertentu di lantai tertentu dan mengebomnya. Tapi Israel melakukannya karena bisa, dan tidak ada yang menghentikannya."

Konflik Israel Palestina terkini hingga Kamis (20/5/2021) telah menewaskan setidaknya 227 warga Palestina termasuk 64 anak-anak.

Lebih dari 1.500 orang luka-luka akibat konflik Israel dan Palestina 2021. Para pengamat menyebut kali ini adalah serangan terparah yang pernah dilakukan Israel di Gaza.

Baca juga: Israel-Palestina Hari Ini: Serangan Terparah di Gaza, DK PBB Rapat Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com