Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi Rahasia Israel di Balik Penghancuran Gedung-gedung Utama Gaza

Kompas.com - 20/05/2021, 17:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Al Jazeera

GAZA, KOMPAS.com - Ada misi rahasia Israel di balik serangan udara bertubi-tubi mereka yang menghancurkan gedung-gedung utama di Gaza, dalam konflik terbaru di Palestina 2021.

Menurut informasi Kementerian Pemerintah Gaza yang dikutip Al Jazeera pada Rabu (19/5/2021), enam gedung tinggi yang semuanya adalah ikon kota Gaza, rata dengan tanah usai diserang Israel sejak 10 Mei.

Bangunan-bangunan itu termasuk lebih dari 184 properti perumahan dan komersial yang dihancurkan Israel, juga gedung-gedung yang menampung total 33 institusi media.

Baca juga: Menolak Gencatan Senjata, Israel Ancam Taklukkan Hamas

Terbaru, gedung lima lantai Al Awqaf yang menampung sejumlah kantor termasuk Mashareq, salah satu media tertua dan paling terkemuka di Gaza, hancur lebur akibat serangan udara Israel.

Sebelumnya pada Sabtu (15/5/2021) Jala Tower yang berisi apartemen dan kantor media internasional seperti Al Jazeera dan Associated Press, diledakkan dengan dalih menjadi persembunyian aset militer Hamas.

Bola api meletus dari Menara Jala saat hancur dalam serangan udara Israel di Kota Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021.AFP PHOTO/MAHMUD HAMS Bola api meletus dari Menara Jala saat hancur dalam serangan udara Israel di Kota Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021.
Sampai sekarang tidak bukti dari klaim Israel itu, dan para pendukung kebebasan pers mengecam serangan tersebut sebagai upaya membungkam jurnalis yang melibut konflik di Gaza.

Hingga Kamis (20/5/2021) sudah 10 hari beruntun Israel membombardir Jalur Gaza dan membidik sasaran gedung-gedung utama di sana.

Baca juga: Beri Kami 10 Menit, Detik-detik Menegangkan Sebelum Israel Ledakkan Gedung Al Jazeera

Misi rahasia Israel

Israel bukan tanpa alasan menargetkan gedung-gedung utama Gaza dalam serangan mereka. Ada udang di balik batu yang melandasinya.

Rami Aldraimli (43) yang merupakan Direktur Eksekutif Mashareq mengungkapkan, kerugian mereka bukan cuma materi dari mahalnya peralatan di dalam kantor tetapi juga psikis.

"Itu adalah tempat kerja, berkumpul, dan membangun ketenangan. Ini tentang ruang yang kami ciptakan untuk diri kami sendiri."

"Uang bisa dikompensasikan, tetapi puluhan tahun pekerjaan kami, serta kenangan kami yang hilang dalam puing-puing, tak terganti," ungkapnya pada Al Jazeera.

Kemudian Yahya Al Sarraj Wali Kota Gaza mengatakan, penargetan fasilitas seperti pabrik kasur Foamco dan pabrik es krim Matouk jelas untuk semakin melemahkan perekonomian wilayah itu.

"Pendudukan Israel ini diarahkan untuk membuat para pemuda semakin putus asa, terutama ketika mereka melihat pekerjaan atau perusahaan yang mereka ciptakan semuanya hancur," terangnya seraya menyebut serangan Israel terorganisir dan sistematis.

Penargetan Israel ke infrastruktur vital juga menggangu pasokan air, sanitasi, yang berdampak pada kebersihan bagi ratusan ribu orang.

Baca juga: Israel-Palestina Hari Ini: Pejabat Hamas Menduga Gencatan Senjata Segera Terwujud

Asap tebal dan api membumbung dari menara Al-Sharouk saat runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza pada 12 Mei 2021.AFP PHOTO/QUSAY DAWUD Asap tebal dan api membumbung dari menara Al-Sharouk saat runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza pada 12 Mei 2021.
Mohsen Abu Ramadan analis politik dan ekonomi mengatakan, strategi Israel untuk membombardir wilayah sipil dan infrastruktur bukan hal baru.

"Kami sudah melihatnya dalam serangan-serangan sebelumnya, tetapi skala penargetan warga sipil kali ini di Jalur Gaza jauh lebih tinggi," terangnya pada Al Jazeera.

Ia juga menyebut dukungan Amerika Serikat dan Uni Eropa serta inkompetensi dari para pemimpin Arab memungkinkan Israel menerapkan taktik semacam itu.

Di kubu seberang, 12 orang tewas di Israel akibat tembakan roket dari Gaza.

Abu Ramadan melanjutkan, tujuan di balik serangan seperti di kawasan kelas atas Jalan Al Wehda yang menewaskan 42 orang termasuk 10 anak-anak dan 16 wanita, adalah membuat orang-orang menentang tindakan kelompok bersenjata seperti Hamas di Gaza.

"Target-target ini, yang tak terkira secara langsung memengaruhi warga sipil, bertujuan merusak reputasi kelompok bersenjata dengan menciptakan keretakan dalam dukungan mereka."

"Mendorong orang-orang Palestina agar berhenti menembakkan roket ke Israel berarti kehilangan dukungan rakyat, dan itulah yang menjadi andalan Israel," paparnya.

Baca juga: Pengakuan Mantan Pilot AU Israel: Kamilah Teroris Sebenarnya

Pengeboman fotogenik

Serangan udara Israel meledakkan gedung yang dihuni kantor berita internasional termasuk Al Jazeera dan Associated Press pada Sabtu (15/5/2021) di Gaza.POOL PHOTO/MAHMUD HAMS via AP Serangan udara Israel meledakkan gedung yang dihuni kantor berita internasional termasuk Al Jazeera dan Associated Press pada Sabtu (15/5/2021) di Gaza.
Sementara itu Gideon Levy kolumnis di harian Israel Haaretz mengungkapkan, bombardir serangan udara Israel di gedung-gedung tinggi bertujuan membuat pertunjukan spektakuler di televisi.

"Gedung-gedung tinggi yang dibombardir adalah pertunjukan bagus. Ini satu-satunya adegan yang disiarkan tv Israel berulang kali," katanya pada Al Jazeera.

"Robohnya gedung-gedung tinggi adalah sesuatu yang sangat fotogenik. Ini menunjukkan betapa kuatnya Israel, dan betapa pilot Israel begitu canggih dengan merobohkan seluruh gedung menggunakan satu atau dua rudal."

"Israel selalu bangga bisa menargetkan ruangan tertentu di apartemen tertentu di lantai tertentu dan mengebomnya. Tapi Israel melakukannya karena bisa, dan tidak ada yang menghentikannya."

Konflik Israel Palestina terkini hingga Kamis (20/5/2021) telah menewaskan setidaknya 227 warga Palestina termasuk 64 anak-anak.

Lebih dari 1.500 orang luka-luka akibat konflik Israel dan Palestina 2021. Para pengamat menyebut kali ini adalah serangan terparah yang pernah dilakukan Israel di Gaza.

Baca juga: Israel-Palestina Hari Ini: Serangan Terparah di Gaza, DK PBB Rapat Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com