TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan AS dan Rusia untuk gencatan senjata dan mengatakan dia "tidak akan menyerah kepada Hamas tanpa kemenangan".
Kremlin memperingatkan Israel bahwa korban sipil di Gaza "tidak dapat diterima", ketika jumlah kematian meningkat hingga 227. Saat ini, sejumlah negara sedang membicarakan deeskalasi atas bentrokan Israel dan Hamas.
Seruan deeskalasi dikeluarkan setelah serangan Israel di Gaza membunuh 7 orang, termasuk seorang pria cacat fisik, waniita hamil, dan anak mereka berusia 3 tahun, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel telah membunuh total 227 orang sejak konflik dimulai pada Senin (10/5/2021).
Melansir The Sun pada Kamis (20/5/2021), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada pagi ini mengancam untuk "menaklukkan" Hamas dan mengatakan negaranya "tidak akan menyerah tanpa kemenangan mutlak".
Baca juga: Israel-Palestina Hari Ini: Pejabat Hamas Menduga Gencatan Senjata Segera Terwujud
Berbicara di Tel Aviv, pemimpin Israel berkata, "Hanya ada dua cara Anda dapat menangani Hamas. Anda menaklukkan mereka, yang selalu menjadi kemungkinan terbuka, atau Anda dapat menghalami mereka."
"Kami sedang dalam mencegah paksa, tetapi saya harus mengatakan kami tidak mengesampingkan apa pun," imbuhnya merujuk pada serangan yang dilakukan saat ini ke kelompok militan yang berkuasa di Palestina, Hamas.
Ketika ditanya berapa lama operasi akan berlanjut, dia berkata: "Kami tidak berdiri dengan stopwatch. Kami fokus pada tujuan operasi."
Baca juga: Menolak Mundur, Hamas Ancam Serangan Balas Dendam ke Israel
"Operasi sebelumnya berlangsung lama, jadi tidak mungkin menyetel jangka waktu," ungkapnya.
Namun, seorang pejabat senior Hamas memperkirakan gencatan senjata dalam beberapa hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.