Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Israel ke Jalur Gaza Menyusul Bentrokan di Masjid Al-Aqsa

Kompas.com - 11/05/2021, 06:57 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

GAZA, KOMPAS.com - Militer Israel meluncurkan serangan udara pada Selasa (11/5/2021) yang menargetkan kelompok militan di Jalur Gaza, setelah sejumlah roket ditembakkan ke Yerusalem.

Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan 20 orang, termasuk anak-anak meninggal dalam serangan yang dikirim Israel.

Di Yerusalem, roket yang ditembakkan menyebabkan sirena tanda bahaya berbunyi dan parlemen Israel segera melakukan evakuasi.

Baca juga: Kompleks Al-Aqsa, Situs Suci Yerusalem yang Terus Bergejolak

Ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat dalam beberapa hari terakhir di bulan Ramadhan.

Penguasa Hamas Gaza mengancam akan menyerang balik Israel, setelah ratusan warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di Yerusalem pada Senin (10/5/2021).

Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 3 militan Hamas. "Kami telah mulai, dan saya ulangi, mulai menyerang sasaran militer di Gaza," kata juru bicara militer Israel Letkol Jonathan Conricus kepada wartawan, seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (11/5/2021).

Sumber Hamas mengatakan kepada BBC bahwa seorang komandan Brigade Izzedine al-Qassam, Mohammed Abdullah Fayyad, tewas dalam serangan Israel tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas telah "melewati garis merah" dan bahwa Israel akan menanggapi "dengan kekuatan besar".

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Hamas perlu mengakhiri serangan roket "segera". Ia menambahkan, "Semua pihak perlu menurunkan ketegangan."

Beberapa hari terakhir terjadi kekerasan terburuk di Yerusalem selama bertahun-tahun, dengan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di luar masjid Al-Aqsa pada Senin (10/5/2021).

Baca juga: Ini Penyebab Bentrok Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa

Pawai perayaan Hari Yerusalem yang direncanakan oleh kaum nasionalis Israel dibatalkan karena khawatir hal itu dapat memicu kerusuhan saat ketegangan yang terjadi. Rencananya pawai melewati daerah Muslim di Kota Tua Yerusalem Timur.

Peristiwa Hari Yerusalem menandai penaklukan Israel atas Yerusalem Timur pada 1967. Biasanya ratusan pemuda Israel mengibarkan bendera berjalan melalui Muslim Quarter melalui Gerbang Damaskus, menyanyikan lagu-lagu patriotik Israel.

Hal tersebut dianggap oleh banyak orang Palestina sebagai provokasi yang disengaja. Pawai tahun ini, sebelumnya akan berlangsung di hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.

Kekerasan terbaru berlangsung menyusul bentrokan berhari-hari antara Palestina dan polisi Israel di distrik terdekat Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Penggusuran keluarga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem oleh pemukim Yahudi diperkirakan menjadi inti alasan kemarahan Palestina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com