Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Israel ke Jalur Gaza Menyusul Bentrokan di Masjid Al-Aqsa

Kompas.com - 11/05/2021, 06:57 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

Mahkamah Agung Israel dijadwalkan mengadakan sidang dalam kasus yang sudah berlangsung lama pada Senin (10/5/2021), tetapi sidang ditunda karena bentrokan terus berlanjut.

Baca juga: Polisi Israel Bentrok Lagi dengan Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, 180 Terluka

Bentrok di masjid Al-Aqsa

Pasukan polisi Israel mengatakan ribuan warga Palestina telah membarikade diri di dalam masjid Al-Aqsa semalam dengan batu dan bom molotov, untuk mengantisipasi konfrontasi selama Pawai Bendera Hari Yerusalem, yang dijadwalkan akan dimulai sekitar pukul 16.00 (13:00 GMT).

Aparat Israel memasuki kompleks masjid untuk "mengusir para perusuh dengan menggunakan metode pembubaran demonstrasi" pada Senin pagi waktu setempat (10/5/2021), setelah sebuah pos polisi diserang dan batu dilemparkan ke arah jalan terdekat, tambahnya.

Selama lebih dari 1 jam, polisi menembakkan granat kejut, peluru karet, dan gas air mata ke arah warga Palestina, yang melemparkan batu dan benda lainnya.

Video yang diposting di media sosial menunjukkan kerumunan orang berlindung dan beberapa tabung granat listrik mendarat di dalam masjid.

Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam, terletak di kompleks puncak bukit yang dikenal oleh umat Islam sebagai Haram al-Sharif (Tempat yang Suci Mulia) dan oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.

Orang Yahudi memujanya sebagai lokasi dari 2 Kuil Alkitab dan itu adalah situs tersuci dalam Yudaisme.

Selama bentrokan di luar tembok Kota Tua, sebuah mobil dilempari batu sebelum menabrak tembok dan seorang pria.

Baca juga: Masjid Al-Aqsa Palestina Diserang 2 Malam, 200 Orang Lebih Luka-luka

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 305 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu, dan 228 orang telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tujuh di antaranya dalam kondisi kritis.

Kepolisian Israel mengatakan 21 petugas terluka dan tiga orang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Netanyahu membela polisi. "Ini adalah pertarungan antara toleransi dan intoleransi, antara kekerasan tanpa hukum dan ketertiban," katanya.

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengutuk tindakan Israel tersebut.

"Serangan brutal pasukan pendudukan Israel dan penyerangan terhadap jemaah di Masjid Al-Aqsa yang diberkati, merupakan tantangan baru bagi komunitas internasional," kata juru bicara Nabil Abu Rudeineh.

Konfrontasi antara Palestina dan Israel juga dilaporkan terjadi di kota Haifa di Israel utara, dan dekat kota Ramallah di Tepi Barat.

Raja Abdullah II dari Yordania, yang merupakan penjaga situs suci Islam dan Kristen Yerusalem, mengutuk "pelanggaran Israel dan praktik eskalasi di masjid Al-Aqsa yang diberkati".

Yordania mengambil alih hak asuh situs Masjid Al-Aqsa ketika menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah pada 1948. Perannya berlanjut dengan mendapatkan izin setelah wilayah tersebut jatuh ke tangan Israel pada 1967.

Kuartet negosiator Timur Tengah, AS, Uni Eropa, Rusia dan PBB, juga telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kekerasan dari bentrokan tersebut, mendesak semua pihak untuk menahan diri.

Baca juga: Dunia Arab Kutuk Polisi Israel Serang Jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com