Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Bisnis AS-ASEAN Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis Kudeta

Kompas.com - 07/05/2021, 11:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Rilis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sektor swasta Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan demokrasi dan masyrakat sipil Myanmar.

Sejak transisi politik yang terjadi di negara Seribu Pagoda pada 2012, Dewan Bisnis AS-ASEAN beserta para anggota perusahaan, telah mendukung upaya pengembangan kerangka kerja kelembagaan, hukum, dan kebijakan Myanmar, untuk mempromosikan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga: Dari Pelajar hingga Dokter Latihan Militer dengan Etnis Bersenjata untuk Lawan Junta Myanmar

Namun, kudeta militer 1 Februari telah memberikan kemunduran dari kemajuan politik dan ekonomi yang telah dibuat sebelumnya, serta mengancam masa depan negara.

Namun menurut Dewan Bisnis AS-ASEAN, kepemimpinan AS yang berani dan tegas dapat membuat perbedaan nyata dalam menghadapi krisis kudeta Myanmar.

Saat Amerika Serikat mengkalibrasi ulang kebijakan Myanmar, Dewan Bisnis AS-ASEAN mendesak Presiden Joe Biden untuk menunjuk Utusan Khusus untuk Myanmar.

Baca juga: Jurnalis Jepang Didakwa Junta Militer Myanmar Sebarkan Berita Bohong

Utusan Khusus AS dapat mengoordinasikan pendekatan strategis yang melibatkan sanksi yang cerdas dan tepat sasaran.

Selain itu, menciptakan ruang untuk dialog yang efektif bersama dengan sekutu yang berpikiran sama, termasuk anggota Quad dan ASEAN.

Administrasi Biden-Harris harus memberdayakan Utusan Khusus ini dengan basis dukungan di kawasan, juga secara cepat mengisi pos Duta Besar AS untuk Singapura, Thailand, dan ASEAN.

Baca juga: Pemerintah Bayangan Myanmar Umumkan Pasukan Pertahanan Rakyat

“Situasi yang terjadi di Myanmar mengancam keruntuhan ekonomi dan membahayakan kehidupan rakyat Myanmar,” kata Alexander Feldman, Ketua, Presiden & CEO Dewan Bisnis AS-ASEAN dalam rilis yang diterima Kompas.com pada Jumat (7/5/2021). 

“Pemerintah AS harus sepenuhnya melengkapi dan mengerahkan persenjataan diplomatiknya di ASEAN untuk menghadapi krisis ini, termasuk mengisi pos Duta Besar utama di Asia Tenggara dan menunjuk Utusan Khusus yang berdedikasi untuk Myanmar," terang Feldman.

"Kepemimpinan Amerika diperlukan pada saat kritis ini untuk mewujudkan jalan yang layak bagi Myanmar dan memastikan stabilitas di kawasan," lanjutnya.

Baca juga: Tentara Pemberontak Etnis Myanmar Tembak Jatuh Helikopter Militer

"Semakin cepat situasi di Myanmar dilihat dan ditangani sebagai tantangan Indo-Pasifik di semua lini, baik politik, keamanan, kemanusiaan, dan ekonomi, akan semakin baik bagi semua pihak yang terkait," kata Jack Myint, Country Manager Myanmar dari Dewan Bisnis AS-ASEAN.

Menurut Myint, di luar dari cakupan persaingan kekuatan besar negara, yang sebenarnya dilihat adalah keadaan gagal yang menunggu untuk terjadi di jantung salah satu wilayah paling dinamis di dunia.

AS harus berbuat lebih banyak dan berbuat lebih baik untuk menangani ini secara langsung. Terlalu banyak yang dipertaruhkan," ungkapnya.

Baca juga: Kelompok Pemberontak Myanmar Serukan Pasukan Etnis Bersatu Lawan Militer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com