Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Perang Dagang dengan AS, China Curi Teknologi dari Taiwan

Kompas.com - 31/03/2021, 13:18 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com – Perang dagang antara China dengan AS mendorong Beijing untuk meningkatkan upayanya dalam mencuri teknologi dan memburu bakat dari Taiwan.

Upaya tersebut dilakukan “Negeri Panda” guna meningkatkan kemandirian industri semikonduktor di dalam negeri.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Ekonomi Taiwan Wang Mei-hua di dalam rapat parlemen pada Rabu (31/3/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Ketika perang dagang dengan China, AS memang menargetkan industri teknologi dari China.

Baca juga: Jaga-jaga Perang dengan China, Taiwan Produksi Rudal Jarak Jauh

“Negeri Paman Sam” tak segan memberikan sanksi kepada sejumlah perusahaan asal China termasuk raksasa telekomunikasi Huawei Technologies Ltd.

Washington mengatakan, Huawei merupakan ancaman bagi keamanan nasional AS. Langkah AS tersebut lantas membuat China Murka.

Di satu sisi, Taiwan merupakan “markas” bagi industri chip yang berkembang dan terkemuka di dunia.

Pemerintah Taiwan telah lama mengkhawatirkan upaya China untuk meniru kesuksesan negerinya, baik melalui cara yang adil atau cara yang curang.

Baca juga: 2 Jet Tempur Taiwan Tabrakan, 1 Pilot Tewas, 1 Masih Hilang

Baru-baru ini, Wang mengatakan bahwa perang dagang antara China dan AS telah menciptakan risiko baru bagi Taiwan.

Dia mengatakan, meski perang dagang membuat industri semikonduktor China tersendat, Beijing tetap berkomitmen mengembangkan industri tersebut.

"Untuk mencapai swasembada dalam rantai pasokan (semikonduktor), perburuan dan infiltrasi adalah cara tercepat bagi China untuk melakukan ini," tutur Wang.

Dia menambahkan, para pekerja asal Taiwan yang mengembangkan chip memiliki pengalaman yang mendalam dan berbicara dalam bahasa yang sama.

Baca juga: Jika China Menginvasi, Taiwan Bakal Bertahan Selama yang Dibutuhkan

Para pekerja ini lantas menjadi sasaran yang empuk bagi China demi mengembangkan industri semikonduktor di dalam negeri.

Kantor Urusan Taiwan China tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan dari Wang.

Wakil Kepala Biro Keamanan Nasional Taiwan Hu Mu-yuan mengatakan, upaya China itu tak hanya merupakan ancaman bagi Taiwan, tetapi juga mengancam Jepang dan Korea Selatan.

"Selain itu, komunis China mencuri kekayaan intelektual negara lain untuk meningkatkan kekuatan mereka sendiri," ujar Hu.

Baca juga: Jika China Menginvasi, Taiwan Bakal Bertahan Selama yang Dibutuhkan

Taiwan sebenarnya memiliki undang-undang untuk mencegah pencurian teknologi tersebut terjadi.

Tetapi para pejabat menyatakan bahwa China mencoba mendirikan perusahaan depan di pulau itu, mengambil bakat dari Taiwan, dan metode lainnya.

"Mencegah teknologi kunci Taiwan berteknologi tinggi agar tidak disusupi oleh China telah menjadi tugas penting untuk melindungi daya saing industri kami dan memastikan keamanan ekonomi kami," kata Hu.

Baca juga: Demi Promo Restoran, Rakyat Taiwan Berbondong-bondong Ubah Nama Jadi Salmon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com