Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Eutanasia dan Bunuh Diri dengan Bantuan, Bedanya Apa?

Kompas.com - 19/03/2021, 12:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

Kelompok kampanye "Dignity in Dying" menginginkan undang-undang yang mengizinkan kematian dibantu, seperti saat orang dalam kondisi sekarat.

Kelompok tersebut mengatakan orang dengan penyakit mematikan harus diizinkan untuk memiliki pilihan atas cara dan waktu kematian mereka yang akan segera terjadi.

Noel Conway mengidap penyakit motor neuron dan hanya memiliki gerakan di tangan kanan, kepala dan leher.

Dia berjuang secara hukum dengan Mahkamah Agung untuk mendapatkan bantuan medis untuk mati, ketika dia memiliki waktu kurang dari 6 bulan untuk hidup.

Para hakim menolak bandingnya, sebuah keputusan yang oleh Conway digambarkan sebagai "benar-benar kejam".

"Satu-satunya pilihan yang saya miliki saat ini adalah melepas ventilator saya dan mati lemas secara efektif di bawah obat penenang," katanya, menambahkan, "Bagi saya (rasa sakit) ini tidak tertahankan."

Baca juga: Cegah Bunuh Diri, Jepang Tunjuk Menteri Kesepian

Selain Conway, ada Debbie Purdy yang telah hidup dengan sklerosis multipel progresif primer selama hampir 20 tahun.

Purdy menggambarkan rasa sakit akibat penyakitnya sebagai "tidak pernah berakhir" dan berharap untuk melakukan perjalanan ke Dignitas untuk mengakhiri hidupnya.

Ia berjuang melawan hukum untuk mengklarifikasi apakah suaminya akan dituntut karena membantunya melakukan perjalanan ke Swiss.

Namun, kondisinya semakin memburuk hingga dia tidak bisa meninggalkan rumahnya.

Berbicara kepada BBC dia berkata, "Ini bukan masalah ingin mengakhiri hidup saya, ini masalah tidak ingin hidup saya seperti ini."

Dia meninggal pada 2014 di Marie Curie Hospice di Bradford.

Baca juga: Punya Tunggakan Uang Sekolah Rp 4,4 Juta, Siswi di India Bunuh Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com