Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Raja Zulu Goodwill Zwelithini Meninggal karena Covid-19

Kompas.com - 15/03/2021, 12:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JOHANNESBURG, KOMPAS.com – Perdana Menteri Tradisional Kerajaan Zulu Pangeran Mangosuthu Buthelezi mengatakan, Raja Zulu Goodwill Zwelithini akan dimakamkan di pemakaman pribadi.

Zwelithini sedianya akan dimakamkan pada Rabu (17/3/2021) malam waktu setempat.

Hal itu diungkapkan Mangosuthu kepada SABC News di Istana Kerajaan KwaKhethomthandayo, KwaZulu-Natal, Afrika Selatan.

Zwelithini meninggal dunia pada Jumat (12/3/2021). Mangosuthu mengonfrimasi bahwa Zwelithini meninggal dunia lantaran komplikasi terkait Covid-19.

Baca juga: Raja Zulu Goodwill Zwelithini, yang Sarat Kontroversi, Dianggap Teman Sejati Israel

Karena protokol kesehatan terkait Covid-19, jenazah sang raja tidak dibaringkan di depan umum sebagaimana dilansir SABC News.

Berbicara kepada SABC News, Buthelezi mengatakan hanya sekelompok pria terpilih dari keluarga Kerajaan Zulu yang akan berpartisipasi dalam pemakaman sang raja.

“Setelah pertemuan yang sangat berlarut-larut, kesimpulannya adalah sebenarnya ada konsensus bahwa raja sebenarnya meminta agar dia dimakamkan pada malam hari seperti yang terjadi ketika kedua putranya yang terlambat dimakamkan,” kata Buthelezi.

Dia menambahkan, kedua anak Zwelithini yang dulu dimakamkan pada malam hari bernama Pangeran Butho dan Pangeran Lekthula.

Baca juga: Tradisi Tes Keperawanan dari Raja Zulu, Ratusan Gadis Menari Telanjang Dada

“Dan dia (Raja Goodwill Zwelithini) sempat berpesan ingin dimakamkan oleh laki-laki saja. Ini harus menjadi upacara pribadi keluarga kerajaan,” imbuh Buthelezi.

Buthelezi mengatakan Kepresidenan Afrika Selatan akan memberikan dukungan untuk upacara peringatan Zwelithini.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Zwelithini dikenal sebagai penguasa yang flamboyan dan sering membelikan barang mewah bagi enam istrinya.

Dia juga menghabiskan 155.000 poundsterling (Rp 3,1 miliar) untuk seragam militer bagi 28 anaknya.

Baca juga: Raja Zulu, yang Membuat Gadis Perawan Menari Bertelanjang Dada, Meninggal di Usia 72 Tahun

Selama 49 tahun kekuasaannya, Zwelithini menggelar festival di mana gadis perawan harus menari di hadapannya sambil bertelanjang dada.

Meski posisinya hanya seremonial dan tidak punya kekuasaan di Afrika Selatan, Zwelithini menuai kemarahan aktivis perempuan dan HIV/AIDS karena tes keperawanannya.

Dia memutuskan tetap menggelar tes keperawanan, meski ditentang oposisi, dengan dalih membantu negara memerangi HIV/AIDS.

Komunitas Yahudi Afrika Selatan dan sejumlah pejabat Israel berbelasungkawa atas meninggalnya Raja Zulu Goodwill Zwelithini sebagaimana dilansir The Algemeiner.

Dewan Deputi Yahudi Afrika Selatan (SAJBD) menyampaikan belasungkawa kepada Keluarga Kerajaan dan bangsa Zulu.

Baca juga: Berusaha Hamil Selama Setahun, Wanita Ini Ternyata Terlahir Pria

Organisasi payung bagi komunitas Yahudi di Afrika Selatan itu juga memuji hubungan Zwelithini dengan warga Yahudi di negara itu.

Duta Besar Israel untuk Afrika Selatan Lior Keinan menyampaikan belasungkawa yang dalam kepada keluarga Kerajaan dan Kerajaan Zulu.

“Kami sangat sedih mendengar meninggalnya Yang Mulia Raja Goodwill Zwelithini kaBhekuzulu,” kata Keinan di Twitter.

“Raja Zwelithini adalah pemimpin yang hebat bagi Bangsa Zulu dan teman sejati Israel yang selalu mencari cara untuk menciptakan dialog antara kedua negara,” imbuh Keinan.

Konsul Jenderal Israel di Mumbai Yaakov Finkelstein, yang sebelumnya bertugas di kedutaan Afrika Selatan, juga menyampaikan belasungkawa.

Baca juga: Terjebak Perang Antar-geng, Wanita Tewas Tertembak Peluru Nyasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com