Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tuding Jenderal AS "Mengompori" Isu Invasi Taiwan

Kompas.com - 10/03/2021, 20:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China menuding jenderal top AS telah "mengompori" mengenai isu mereka hendak melakukan invasi ke Taiwan.

Dalam tudingan Beijing, AS sengaja mengobarkan isu itu demi meningkatkan anggaran pertahanan dan membenarkan aksi militer sepihak.

Sebelumnya Laksamana Philip Davidson, komandan di lingkungan Asia-Pasifik, memprediksi Beijing akan menginvasi Taiwan enam tahun lagi.

Baca juga: Komandan Militer AS Khawatir, China Menginvasi Taiwan pada 2027

Taiwan, yang mempunyai pemerintahan mandiri, selama ini selalu berada dalam ancaman serangan "Negeri Panda".

Para pemimpin China menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayah mereka, yang harus direbut bahkan memakai kekerasan.

Dalam pernyataannya Selasa (9/3/2021), Laksamana Davidson berkata Beijing berambisi menggantikan militer mereka di Asia.

"Saya khawatir ambisi mereka adalah menggantikan kami di perairan yang berbasis hukum internasional pada 2050," jelasnya.

Kepada Senat AS, jenderal bintang empat di Angkatan Laut AS itu secara tegas menyebut Taipei adalah sorotan utama China.

Davidson menyoroti ancaman yang bakal diterima pulau itu semakin nyata di periode ini. "Saya memprediksi dalam enam tahun mendatang," jelasnya.

Baca juga: Nanas Jadi Perkara Terbaru Ihwal Perselisihan China-Taiwan

Meski mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing pada 1979, AS masih tetap sekutu dan penyokong militer Taiwan.

Komentar Davidson itu mendapatkan respons dari juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.

"Beberapa orang di AS terus menggunakan isu Taiwan untuk mengompori adanya ancaman yang dilakukan China," kata Zhao.

Menurutnya, justru Washington hanya mencari dalih untuk meningkatkan anggaran pertahanan dan mencampuri urusan regional," kritiknya.

Baca juga: 4 Mantan Intelijen Militer Taiwan Didakwa sebagai Mata-mata China

Dilansir AFP Rabu (10/3/2021), hubungan AS dan Taipei begitu erat ketika Presiden Donald Trump berkuasa.

Penerusnya, Presiden Joe Biden melalui Kemenlu AS, menjamin dukungan mereka ke Taipei adalah "sekokoh batu".

Bahkan dalam manuver yang mengejutkan, Gedung Putih mengundang duta besar de facto Taiwan untuk hadir dalam pelantikan Biden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com